Minggu, 24 November 2024

Belum Ada Kesepakatan, Perseteruan Karyawan dan Manajemen PT Yixin Berlanjut

Berita Terkait

spot_img
Demo mogok kerja sebab gaji dipotong Rp 20 ribu per hari. foto: Dalil Harahap / Batam Pos

batampos – Perseteruan antara karyawan dan manajemen PT Yixin Teknologi Plastik di Tanjunguncang belum usai. Puluhan karyawan yang sebelumnya melakukan aksi mogok kerja memilih untuk tetap tidak masuk kerja karena belum ada kesepakatan yang didapat. Tuntutan pembayaran gaji yang dipotong serta penuruan target kerja belum dipenuhi oleh pihak manajemen.

Sebulan sudah perseteruan ini berlangsung dan karyawan ataupun manajemen masih menunggu langkah selanjutnya dari instansi pemerintah terkait yakni Dinas Ketenaga Kerjaan.


“Belum ada keputusan lagi. Kami juga bingung sekarang. Tuntutan kami terutama gaji kami yang dipotong belum dibayar juga,” ujar Lina, seorang karyawan.

Baca Juga: Perbaikan Jalan Utama Jadi Prioritas Musrembang Kelurahan Seibinti

Manajemen PT Yixin saat kembali dikonfirmasi mengaku telah berupaya untuk mencapai titik temu namun belum ada kesepakatan yang didapat. Mereka bahkan sudah mengeluarkan kebijakan yang baru yakni pembayaran upah akan disesuaikan dengan hasil kerja.
Artinya tuntutan karyawan terkait target kerja sudah dimaklumi pihak manajemen dengan mengeluarkan teknis terbaru yakni hitungan gaji sesuai dengan hasil kerja harian karyawan. Target sebelumnya tujuh bal sehari diganti dengan pembayaran gaji per bal.

“Sekarang kita terapkan sesuai hasil kerja. Hitungan per ball. Ya tergantung mereka kalau kerja keras dan hasilnya banyak gaji juga banyak,” ujar Febby, perwakilan pihak manajemen.

Baca Juga: Kasus Dugaan Penggunaan Narkotika Anggota DPRD Batam, Ini Kata Kapolresta

Seperti diberitakan sebelumnya, kemelut antara karyawan dan manajemen perusahaan pengolahan plastik ini bermula dari pemotongan gaji karyawan oleh pihak manajemen. Gaji karyawan dipotong Rp 20 ribu perhari dengan alasan tak mencapai target kerja yakni pemilahan tujuh ball plastik per hari.

Karyawan melakukan mogok kerja dan tuntutan dilanjutkan dengan pengurangan target kerja dengan alasan material produksi semakin sulit dikerjakan. (*)

 

 

 

Reporter : Eusebius Sara

spot_img

Baca Juga

Update