batampos – Orangtua wali murid minta agar jalan Brigjen Katamso yang berbatasan langsung dengan tembok pagar SDN 008 dan SDN 001 Sagulung diberi tanda atau rambu keselamatan berlalu lintas, bagi pengendara ataupun pejalan kali.
Mereka khawatir anak-anak mereka ditabrak atau disenggol kendaraan, karena saat keluar dari gerbang sekolah, langsung berhadapan dengan jalan utama yang ramai dengan hilir mudik kendaraan.
“Sudah sering terjadi kecelakaan di sini. Anak disenggol motor atau mobil, orangtua yang jemput ketabrak lah, pokoknya macam-macam kecelakaan yang terjadi di sini. Sangat rawan memang karena anak keluar dari sekolah langsung ke jalan raya dan lokasi parkir untuk penjemputan tak ada di dalam sekolah, ” ujar Muthia, orangtua wali murid SDN 008 yang dijumpai di lokasi depan sekolah, Rabu (24/7).
Demikian juga dengan Indri, orangtua wali murid SDN 001 Sagulung yang bersebelahan dengan SDN 008 juga menyampaikan kekhawatiran yang sama. Indri sendiri mengaku pernah disenggol angkot Bimbar saat menjemput anaknya di depan sekolah. Meskipun terjatuh, dia dan anaknya masih beruntung karena tidak terluka.
“Bahaya memang karena langsung ke jalan raya. Saya sering kewalahan mau keluar dari depan sekolah ini ke jalan. Sudahlah padat dengan sepeda motor penjemput, jalan juga ramai dengan lalu lalang kendaraan. Pernah kesenggol Bimbar, saya dan anak saya jatuh tapi tak apa-apa, ” katanya.
Batam Pos yang berada di lokasi halaman dua sekolah tersebut juga menyaksikan betapa rawannya murid dari dua sekolah tersebut saat keluar berbarengan. Lokasi pinggir jalan depan sekolah padat dengan kendaraan sepeda motor penjemput sehingga tak ada lagi celah bagi anak yang berjalan keluar dari dalam lingkungan sekolah.
Mereka harus mengambil risiko melintasi aspal jalan yang memang ramai dengan lalu lalang kendaraan umum.
Anak-anak yang akan menyebrang ke seberang jalan melalui Jembatan Penyerang Orang (JPO) yang ada di dekat halaman sekolah ini juga harus mengambil risiko melintasi jalan utama ditengah padatnya kendaraan penjemput atau lalu lalang kendaraan umum tadi.
Budi, petugas keamanan sekolah setempat mengaku setiap hari saat jam antar atau jemput anak dari sekolah, halaman atau pinggir jalan depan dua sekolah ini memang ramai seperti itu. Dia dan petugas keamanan lain harus berjuang keras mengatur agar anak-anak tidak ditabrak atau disenggol kendaraan di jalan raya.
“Banyak juga yang jalan kaki karena tinggal dekat dengan sekolah ini. Ini yang berbahaya karena semua harus melewati jalan utama ini. Ke JPO juga tetap harus keluar dulu ke jalan raya, makanya kami harus kawal dan atur untuk keselamatan anak-anak,” ujar Budi.
Kepala SDN 008 Sarino membenarkan persoalan ini. Bersama pihak SDN 001, mereka sudah menyampaikan permasalahan ini ke Musrembang Kecamatan Sagulung sebelumnya. Mereka berharap ada perhatian pemerintah dengan keselamatan anak di depan sekolah tersebut.
“Kita sudah minta melalui Musrembang agar ada solusi atas masalah keselamatan anak-anak kami ini. Minimal seperti zebra cross untuk zona selamat sekolah. Dulu pernah ada tapi karena ada pelebaran jalan jadi tak ada lagi sekarang, ” ujar Sarino.
Diapun menyampaikan hal yang sama. Keselamatan anak didiknya memang terancam dengan situasi halaman sekolah yang langsung berbatasan dengan ruas jalan utama tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Tri Wahyu Rubianto saat dikonfirmasi mengaku segera mempertimbangkan fasilitas tambahan untuk keselamatan anak-anak di dua sekolah tersebut.
“Nanti akan dibuat lagi zona selamat sekolah agar pengendara juga berhati-hati saat melintasi lokasi depan sekolah. Untuk sementara kita akan coba koordinasi dengan pihak sekolah dan Satlantas Polresta Barelang untuk pengamanan keselamatan anak-anak saat masuk ataupun keluar dari lingkungan sekolah, ” ujar Tri. (*)
Reporter: Eusebius Sara