Rabu, 18 September 2024
spot_img

Berantas Ilegal Fishing, KKP Minta Dukungan Kelompok Pengawas Nelayan

spot_img

Berita Terkait

spot_img
e4f0ab4d fa3b 4f18 8472 ef3d4adcbb6b
Sembilan awak kapal asal Vietnam yang mencuri ikan di laut Natuna dibekuk petugas Kementerian Kelautan Perikanan (KKP). Foto: Eusebius Sara/ Batam Pos

batampos – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) minta dukungan dari Kelompok Pengawas Nelayan untuk sama sama memerangi praktek pencurian ikan atau ilegal fishing oleh nelayan asing yang masih marak terjadi di perairan Kepri.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono menjelaskan, dukungan dari Kelompok Pengawas Nelayan ini sangat diperlukan, mengingat operasi pengawasan dari PSDKP atau instansi penegak hukum terkait lain di wilayah perairan tidak bisa menjangkau ke semua wilayah dalam waktu yang bersama-sama.



“Kita memang bekerja maksimal dengan lintas instansi pengawas terkait lain nya. Namanya operasi pengawasan di laut tentu ada jangka waktunya. Paling lama seminggu karena harus balik isi BBM dan perlengkapan dalam kapal lainnya. Ini yang kadang jadi cela bagi pelaku ilegal fishing untuk melakukan aksi pencurian ikan,” ujar Pung Nugroho saat merilis penangkapan kapal ikan asing asal Vietnam di dermaga PSDKP Batam, Rabu (21/8).

Baca Juga: KKP Bagikan Empat Ton Ikan Impor Sitaan dari PT SLA ke Masyarakat

“Kita minta semua pihak terlibat dengan pengawasan ini. Nelayan melalui kelompok pengawas yang sudah ada mohon untuk aktif memberikan masukan dan laporan jika melihat atau mengetahui praktek pencurian ikan ini, “ujar Pung, menambahkan.

Selama ini diakui Pung, peran aktif Kelompok Pengawasan Nelayan ini sudah cukup bagus. Nelayan cukup aktif memberikan masukan dan laporan terkait aktifitas ilegal fishing ini. Penangkapan KIA dan sembilan awak kapal asal Vietnam terakhir di perairan Natuna saat perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 79 lalu, juga berkat peran aktif Kelompok Pengawas Nelayan di Natuna.

“Sudah bagus kerja sama pengawasan selama ini dan kita berharap agar semakin solid dan kompak lagi kedepannya. Masyarakat yang harus menjadi ujung tombak. Saat melaut lihat adanya ilegal fishing segera laporkan. Petugas akan sigap menanggapi. Bukan saja kami PSDKP, ada juga kawan-kawan pengawas dari kepolisian, TNI, Bakamla, Bea Cukai dan lainnya juga komitmen dengan upaya memerangi praktek ilegal fishing ini, ” katanya.

Didi, perwakilan nelayan Natuna yang dihubungkan melalui video call saat pres rilis dilaksanakan, akui bahwa praktik pencurian ikan di wilayah perairan Natuna oleh nelayan asing masih marak.

Bahkan para nelayan di sana juga kerap mendapat hadangan dan larangan dari petugas perbatasan negara tetangga, saat melaut di wilayah perairan Indonesia yang berada di wilayah perbatasan.

“Masih banyak pak. Sampai susah kami mau nangkap ikan. Belum lagi dihadang oleh Marine Malaysia saat kami melaut ke wilayah Natuna timur. Mohon patroli pengawasan ditingkatkan lagi, ” ujar Didi.

Selain itu Didi juga minta agar KKP dan instansi pengawas terkait untuk membekali mereka dengan alat komunikasi yang cepat untuk melakukan pelaporan.

“Di laut kami tak bisa pakai ponsel pak. Kalau boleh frekwensi radio tim pengawas sambungkan ke kami juga biar mudah melapornya, ” ujar Didi. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img
spot_img

Update