batampos – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut inflasi kota Batam pada Juni 2024 terhadap Mei 2024 mencapai 0,29 persen, dengan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,71 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Eko Aprianto menyebutkan, penyumbang utama inflasi bulan Juni 2024 secara month to month adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau yang memberikan andil sebesar 1,88 persen.
Adapun komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras, cabai merah, emas perhiasan, lalu tarif parkir, angkutan udara, bawang merah, akademi/perguruan tinggi, daging ayam ras, angkutan laut, sewa rumah, dan cabai rawit.
“Beras dan cabai merah masih menjadi penyumbang inflasi di Kota Batam pada bulan Mei 2024 ini, ” kata Eko, Minggu (7/7).
Menurut Eko, dampak cuaca ekstrem yang masih berlanjut hingga sekarang menjadi salah satu penyebab masih tingginya harga sejumlah komoditas. Sehingga beberapa produksi lokal meliputi beras, cabai merah dan bawang merah terganggu.
Lalu, kenaikan harga emas secara internasional juga berpengaruh di Indonesia, utamanya jenis emas perhiasan.
Pada Juni 2024, tingkat inflasi tahun ke tahun (year on year) kota Batam sebesar 3,71 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,94. Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh sembilan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 6,70 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 4,31 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik 1,11 persen.
Selanjutnya kelompok kesehatan naik sebesar 2,72 persen, kelompok transportasi naik sebesar 4,68 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 0,03 persen, kelompok pendidikan naik 2,59 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman naik 1,37 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 7,40 persen.
Sementara itu, untuk kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,55 persen dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,31 persen.
Terpisah, Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus mencatat terjadi Inflasi dari bulan ke bulan (Month to Month) dari Mei 2024-Juni 2024 sebesar 0,28 persen. Sementara inflasi dari tahun ke tahun (year on year) sebesar 3,54 persen, dan inflasi tahun kalender Januari hingga Juni 2024 capai 1,46 persen.
Darwis menjelaskan inflasi di tiga kabupaten/kota, Batam mengalami inflasi 0,28 persen, Karimun 0,30 persen, dan Tanjungpinang 0,16 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Perkembangan inflasi di Provinsi Kepri pada Juni 2024 dipengaruhi oleh komoditas makanan sebesar 38,89 persen dan komoditas non makanan 61,11 persen,” kata Darwis.
Nilai Tukar Pertanian (NTP) Kepri pada Juni 2024 tercatat sebesar 105,55, turun 0,42 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) tercatat 105,94, turun 0,45 persen dibanding Mei 2024. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra