batampos – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam menyebut daftar pemilih di Pilkada 2024 nanti sebanyak 890.242. Jika dibandingkan dengan data di pemilih Pilpres atau Pileg 2024, jumlahnya bertambah 38.628 pemilih.
”Ada peningkatan antara Pemilu 2024 lalu dengan Pilkada. Kalau Pemilu 2024 jumlah pemilih kita 851.614 pemilih, maka di Pilkada 2024 jumlah DPT hasil sinkronisasi itu ada 890.242,” ujar Komisioner KPU Batam, Adri Wislawawan, Jumat (19/7).
Menurutnya, penambahan jumlah calon pemilih Pilkada 2024 ini karena pemilih pemula atau pemilih yang belum genap 17 tahun pada saat Pemilu 14 Februari 2024.
Namun, usianya sudah mencapai 17 tahun pada saat Pilkada 27 November 2024 mendatang.
”Ya, 890.242 pemilih di Batam sesuai data hasil sinkronisasi DP4 dengan DPT Pemilu terakhir sudah dicoklit,” sebut Adri.
Ia menambahkan, untuk detail data lain masih berproses sampai akhir tahapan coklit dan akan diplenokan secara berjenjang dimulai dari tingkat PPS, PPK sampai dengan tingkat provinsi berupa Daftar Pemilih Sementara (DPS).
”Karena saat ini kami sedang lakukan quality control. Namun secara kuantitas melalui e-Coklit, sudah 100 persen,” tuturnya.
Sementara itu, kata Adri, saat ini KPU Kota Batam bersama Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di setiap kelurahan sedang melakukan quality control terhadap hasil kerja coklit oleh pantarlih. Sebab sesuai instruksi KPU Provinsi Kepri, quality control dilakukan terhadap data maupun prosedur yang disebut ’safari coklit’.
”Kami meminta PPK/PPS mengoptimalkan sisa waktu yang cukup luang sampai 24 Juli 2024 (akhir tahapan coklit) untuk melakukan supervisi dan monitoring pascacoklit oleh petugas pemutakhiran pemilih di wilayah masing-masing,” ujarnya.
Kegiatan tersebut dilakukan dalam bentuk berkeliling kelurahan/kampung secara langsung untuk memperhatikan ”tanda-tanda” rumah yang berpotensi belum dicoklit sembari berdiskusi secara acak dengan warga yang rumahnya dilewati PPS/PPK terkait proses coklit yang sudah dilakukan pantarlih.
Selain itu pantarlih juga diinstruksikan untuk melakukan self assesment terhadap hasil coklit yang mereka lakukan. Pantarlih harus kembali berkoordinasi dengan RT/RW setempat terkait hasil coklit yang telah dilakukan dan standby melakukan perbaikan jika menurut pencermatan PPK/PPS di wilayahnya ada data pemilih atau prosedur yang perlu diperbaiki.
”Dengan melakukan hal-hal tersebut, harapan kami pemenuhan hak konstitusional warga berupa data pemilih untuk pilkada serentak di Kota Batam tahun ini dapat tersusun secara komprehensif, akurat, dan mutakhir,” tegasnya.
Sedang Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam, Mawardi, menargetkan partisipasi pemilih pada Pilkada Batam 2024 sebesar 80 persen. Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat untuk datang ke TPS pada proses pemilihan.
Angka tersebut ia tetapkan lebih besar dari pemilu pada Februari lalu. Soal data, ia belum dapat merincikan berapa besar partisipasi pemilih pada pemilu lalu, maupun pada pemilihan di tahun-tahun sebelumnya.
”Kita targetkan lebih besar dari Februari lalu, sebesar 80 persen,” katanya, Jumat (19/7).
Pihaknya terus berupaya meningkatkan angka partisipasi pemilih. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi kepada generasi milenial, pemilih pemula, komunitas perempuan, kelompok penyandang disabilitas, tokoh masyarakat, hingga jurnalis.
”Kami sudah melakukan sosialisasi sebanyak delapan kali dari sebelas basis masya-rakat yang kami adakan. Sosialisasi ini masih terus kami lakukan sampai menjelang hari tenang pilkada,” kata Mawardi.
Tahapan sosialisasi sebenarnya sudah dimulai sejak Mei lalu. Itu bertujuan agar seluruh basis masyarakat dapat berperan aktif pada seluruh tahapan atau bagian penyeleng-garaan pilkada.
”Karena ini berhubungan langsung berkepentingan dengan masyarakat lokal, khususnya pemilihan wali kota dan wakil wali kota Batam, kami berharap masyarakat bisa menyalurkan hak konstusionalnya dengan memberikan hak suara mereka di Pilkada yang akan kita laksanakan pada November mendatang,” kata Mawardi. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra – Arjuna