Senin, 30 September 2024

Bermotif Asmara dan Ekonomi, Pria LGBT Bunuh Pasangan di Batam

Berita Terkait

spot_img
Pelaku Pembunuhan Dalil Harahap 333 e1695299710187
Polisi menangkap pelaku pembunuhan (tengah tertunduk) di Batam Kota, Kamis (21/9). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Kasus pembunuhan terjadi di Batam. Kejadiannya di lahan kosong di samping Gedung Sumatera, Batam Centre, Kamis (21/9) dini hari. Kasus ini terkuak setelah warga menemukan jasad korban yang bersimbah darah.

Korban awalnya ditemukan tanpa identitas, dengan luka sayatan di bagian leher, dan luka tikam di bagian perut serta dada. Oleh polisi dilakukan penyelidikan, hingga korban diketahui bernama Sunpen.



“Awalnya itu ada warga yang melintas menggunakan sepeda motor untuk pulang ke rumah. Warga ini menemukan jasad korban dan melaporkannya ke sekuriti Mega Mall,” ujar Budi di Mapolresta Barelang.

Baca Juga: Polisi Lacak Akun Medsos Penyebar Berita Hoaks tentang UAS

Budi menjelaskan dari penyelidikan, pihaknya mendapatkan identitas pembunuh korban. Pelaku yakni PSH, warga Perumahan Gesya Eternal Marina, Sekupang.

Pria 18 tahun ini ditangkap di tempat kerjanya di salah satu rumah makan di Seipanas, Batam Kota sekitar pukul 15.30 WIB. Polisi juga menghadiahi pelaku dengan timah panas di kedua betis kakinya.

“Pelaku kita tangkap kurang dari 24 jam. Ini pembunuhan berencana. Karena alat (pisau) membunuh korban dibawa pelaku dari tempat kerjanya. Jadi sudah dipersiapkan,” kata Budi.

Budi mengaku belum bisa menyimpulkan motif pelaku menghabisi nyawa korban. Sebab, pelaku baru ditangkap dan akan menjalani pemeriksaan.

“Masih kita periksa. Yang pasti korban dan pelaku saling kenal dekat. Kalau dibilang pacaran, belum bisa dipastikan, mereka juga jenis kelamin yang sama,” ungkap Budi.

Baca Juga: Kemenag Batam Ingatkan Masyarakat Waspada Modus Penipuan Bantuan Masjid

Sementara dari pengakuan PSH, ia nekat menghabisi nyawa korban karena masalah asmara. Selain itu, ia ingin menguasai uang dan harta korban.

“Iya saya pacaran, sempat ribut. Saya juga ambil uangnya Rp 70 ribu dan jam tangannya,” kata pria asal Nias ini.

PSH menjelaskan sebelum membunuh, ia sempat mengajak korban berkeliling menggunakan sepeda motor. Kemudian membawa korbab ke lokasi sepi untuk berduaan.

“Saya tikam. Kenal korban di tempat kerja (rumah makan), baru kenal seminggu,” ungkapnya.

Ia mengaku sakit hati dengan korban karena merasa dikhianati atau dipermainkan. Sebab, korban kerap berkomunikasi dengan lelaki lain.

“Sakit hati juga. Rencana uang (diambil) itu mau dikirim ke orangtua,” tutupnya. (*)

 

Reporter: YOFI YUHENDRI

spot_img

Update