batampos – Ruas jalan R Suprapto Batuaji semakin tak nyaman. Itu karena ada lumpur akibat ceceran material tanah dari truk pengangkut material tanah yang bebas beroperasi sepanjang waktu di sepanjang ruas jalan utama.
Ini dikeluhkan masyarakat pengguna jalan karena membahayakan. Masyarakat berharap ada larangan atau tindakan tegas kepada armada pengangkut material tanah ini.
“Paling parah depan SPBU Codo (depan Puskopkar) itu. Parah lumpurnya karena truk proyek keluar dari samping SPBU itu,” kata Suherman, warga Batuaji.
Sepekan terakhir aktifitas truk pengangkut material tanah ini semakin meningkatkan. Tidak peduli hujan yang terus mengguyur, mereka tetap hilir mudik di sepanjang ruas jalan utama tanpa memperhatikan kebersihan jalan. Akses jalan yang baru saja diperbaiki juga terancam rusak kembali.
Perihal keberadaan truk pengangkut material tanah ini sudah sering kali disoroti masyarakat pengguna jalan namun minim penindakan. Sepanjang jalan R Suprapto Batuaji sudah penuh dengan perbaikan tambal sulam karena kerusakan akibat hilir mudik kendaraan proyek ini.
Meskipun demikian penindakan di lapangan sangat minim bahkan tidak ada sama sekali. Padahal kecelakaan lalu-lintas dan kemacetan akibat Padatnya kendaraan proyek ini kerap terjadi dan sering jadi bahan omongan masyarakat pengguna jalan.
Jika hari cerah maka jalanan berubah jadi lautan debu. Ceceran material tanah dari truk tanpa penutup bertebaran di sepanjang ruas jalan yang dilalui. Jarak pandang pengendara khususnya pemotor jadi terganggu.
Padatnya kendaraan proyek ini karena maraknya proyek pematangan lahan di wilayah berpenduduk padat tersebut. Penimbunan hutan bakau di wilayah Dapur 12 dan Marina, truk pengangkut tanah bebas melintasi lokasi jalan utama dengan tonase muatan yang berat.
Masyarakat tak henti-henti menyoroti ini sebab sangat mengganggu kenyamanan pengguna jalan di sana. (*)
Reporter: Eusebius Sara