Selasa, 3 Desember 2024

Berpacu Menekan Laju Harga Pangan

Berita Terkait

spot_img

Warga antusias membeli daging sapi beku dan beragam kebutuhan pokok lainnya saat operasi pasar murah di Perumahan Cendana Batamkota, Jumat (5/4). F.Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos– Momen lebaran, beberapa komoditi mengalami kenaikan harga. Tingginya permintaan turut mendorong harga meroket. Meskipun begitu, pemerintah terus berupaya dalam menekan kenaikan harga, agar tidak terlalu tinggi. Pengendalian harga dimulai dengan memastikan harga komoditi tersedia.

Cara lain, rutin menggelar operasi pasar bersama distributor di Batam. Hal ini merupakan bentuk intervensi pemerintah terhadap harga pasar. Juga dalam rangka menekan laju inflasi akibat harga komoditi pangan tersebut.


Anggota DPRD Kota Batam, Hendra Asman mengatakan, Batam bukan daerah penghasil, dan sangat mengharapkan barang dari daerah lain. Untuk itu, kesiapan dan kemampuan distributor dan pemerintah daerah yang paling utama dalam menjamin ketersediaan bahan pokok di Batam.

Pemerintah daerah memiliki kewajiban dalam memenuhi kebutuhan komoditi masyarakat. Kehadiran distributor menjadi penopang dalam mendatangkan komoditi ke Batam.
”Sejauh ini Batam tidak pernah mengalami gangguan pangan, meskipun bukan daerah penghasil. Kekompakan pemangku kebijakan dalam menyediakan pangan cukup baik,” ujarnya, Jumat (5/4).

Baca Juga: Rikson: Kota Batam Bisa Mencontoh Kebijakan Parkir Gratis di Jumlah Titik yang Diterapkan Pemko Medan

Kendati demikian, untuk harga yang terkadang sukar dibendung masih menjadi persoalan. Menurutnya, di momen tertentu seperti hari besar keagamaan, harga komoditi memang sering mengalami kenaikan.

”Karena permintaan tinggi, harga juga mengalami kenaikan. Namun ini yang harus diantisipasi, jangan ada lonjakan uang terlalu signifikan. Sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat, dan menimbulkan inflasi bagi daerah,” jelasnya.

Operasi pasar murah ini bisa menjadi solusi, bagi penanganan persoalan kenaikan harga komoditi di Batam. Selama ini, pemerintah Batam sudah menjalankan hal tersebut.
”Gerak cepat dalam menangani masalah pangan itu yang paling penting. Jadi keluhan terhadap kenaikan harga bisa ditekan,” ungkapnya.

Inspeksi mendadak (sidak) pasar juga bisa menjadi salah satu upaya dalam mengendalikan harga. Tidak bisa dipungkiri, di hari besar kadang, ada perilaku spekulan yang merugikan masyarakat. Sidak bisa mencegah ini terjadi. Pelaku spekulan jangan sampai ada di Batam. Karena itu sangat merugikan.

”Untuk masyarakat juga diimbau tidak panic buying. Karena juga bisa mempengaruhi harga pasar,” harapnya

Hendra menambahkan, untuk solusi jangka panjang, pemerintah daerah bisa memastikan rantai pasokan tidak terputus.

Pemerintah daerah wajib memantau dan mengawasi harga yang sudah ditetapkan pemerintah terhadap beberapa komoditi. Harga eceran tertinggi (HET) pada gula, besar, hingga minyak wajib dikontrol, agar tidak ada pedagang yang bermain harga.

”Kalau ada pedagang yang nakal, menjual di atas HET bisa ditindak,” sebutnya.

DPRD Batam juga mendorong pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam segera menyiapkan roadmap atau peta Tataniaga pasokan pangan dari daerah penghasil Ke Batam.

”Mendorong warga untuk menanam cabai atau tanaman keluarga juga bisa membantu dalam mengendalikan inflasi,” tambahnya.

Warga juga berharap operasipasar murah terus digencarkan, sebab cukup membantu.
”Operasi pasar salah satu solusi tercepat, maka tolong diperbanyak dan dibuat merata,” ujar Alamsyah, pelaku UMKM di Sagulung.

 

Bulog Batam Pastikan Stok Beras Aman di Batam

Sementara itu, saat beberapa daerah lain di Indonesia mengalami kelangkaan beras premium hingga ritel moderen membatasi pembeli untuk membeli beras karena stok beras terbatas, Batam tidak terpengaruh.

Persediaan beras di Bulog Batam. F.Cecep Mulyana

Kepala Perum Bulog Batam, Meirizal Sudyadi mengatakan, kebutuhan masyarakat di Batam cukup terpenuhi. Hal ini karena adanya program pemerintah berupa penyaluran beras yang bersumber dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP)yang sudah digulirkan sejak Januari lalu.

Meskipun saat ini dihentikan penyalurannya karena pemilu, beras di Batam tidak ada masalah. Tidak ada kelangkaan yang menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan beras premium.

Bulog juga memiliki beras SPHP dengan kemasan 5 kilogram kualitas premium selalu tersedia. Ia menyebutkan, untuk Batam dan Karimun stok saat ini cukup hingga empat bulan mendatang.

Posisi stok beras yang dimiliki Bulog dengan kualitas medium sebanyak 1.550 ton, dan kualitas premium sebanyak 48 ton.

”Stok cukup untuk menghadapi momen lebaran, bahkan setelah lebaran,” ujar Meirizal, Jumat (5/4).

Bulog Batam juga menerima tambahan pengiriman stok beras medium dari Bulog DKI Jakarta sebanyak 2.000 ton. Sehingga persediaan di Batam cukup untuk membantu pemenuhan pangan berupa beras di Batam.

Pihaknya bersama pemerintah daerah juga terus berkoordinasi mengenai kebutuhan dan stok beras di Batam. Hal ini bertujuan agar tidak ada masalah terkait stok beras.

”Untuk Bulog sama sekali tidak ada masalah. Persoalan di Jakarta tidak ada pengaruh di Batam. Karena distributor beras di Batam juga berupaya untuk memenuhi kebutuhan beras untuk warga Batam. Semua bersinergi untuk menjaga ketahanan pangan di Batam,” jelasnya.

 

Ancaman Pidana Menanti
Di tempat terpisah, Satgas Pangan Polda Kepri terus memantau di lapangan melalui inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan distributor pangan mengantisipasi tindak pidana penimbunan bahan pokok sembako. Juga untuk memastikan ketersediaan pangan pada Ramadan serta jelang Lebaran Idul Fitri 2024.

“Kami dari Satgas Pangan Polda Kepri mencegah adanya tindak pidana penimbunan bahan pokok dan memastikan ketersediaan pangan. Jika ada yang sengaja menimbun, ancaman pidana menanti,” tegas Kasubdit 1 Ditreskrimsus Polda Kepri, Kompol Argya Satrya, belum lama ini.

Dalam setiap operasi pihaknya juga melibatkan Disperindag, Dinas Ketahanan Pangan Kota Batam, BPOM Kepri, dan instansi terkait lainnya. Beberapa lokasi disambangi mulai dari pasar hingga ke pihak distributor.

“Pasar Pujabahari Jodoh, Mitra Raya, minimarket dan swalayan, gudang distributor sembako PT Srijaya Indah Tunas Batam Centre dan PT Prima Mitra Niaga kita pantau semua,” terangnya.

Terkait harga dan ketersediaan barang kebutuhan bahan pokok, secara umum masih stabil. Pasokan dan distribusi dalam juga masih lancar.

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, menambahkan, langkah ini dilakukan Polda Kepri untul memastikan kebutuhan bahan pokok selama periode hari besar keagamaan dapat terpenuhi dengan baik.

“Tujuannya mencegah naiknya harga sembako yang menyulitkan sebagian masyarakat,” sebutnya.

Namun, untuk ketersediaan bahan pokok di wilayah Kepri masih aman. Ini tidak lepas dari adanya hasil koordinasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan stakeholder terkait dalam mencukupi kebutuhan bahan pokok di wilayah Kepri.

“Adanya pasokan yang stabil tidak hanya menjadi jaminan bagi kelancaran kehidupan sehari-hari, tetapi juga menjaga harga bahan pokok tetap terkendali di wilayah Kepri,” tutupnya. (*)

 

Reporter : YULITAVIA / AZIS MAULANA / EUSEBIUS SARA

spot_img

Update