batampos – Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri meminta pemerintah daerah Kota/ Kabupaten di Kepri memberikan relaksasi bagi pengusaha dan calon investor. Kadin lewat program BBK Murah sudah memulainya dengan memberikan sewa lahan gratis selama lima tahun kepada investor yang hendak menanamkan modalnya di Kepri.
“Jadi Kadin Kepri sudah memfasilitasi mempermudah para investor untuk berinvestasi di Kepri. Saat ini kami Kadin Kepri memiliki Program BBK Murah yang kami rasa sangat membantu untuk menarik investor masuk ke Kepri,” Kata Ketua Kadin Kepri, Ahmad Ma’ruf Maulana, Kamis (26/5).
Ma’ruf mengatakan, saat ini banyak calon investor yang berdiskusi dengan Kadin. Salah satu yang ditanya adalah masalah pelayanan perizinan dan kenyamanan dalam berusaha di Kepri.
“Makanya kita sampaikan bahwa lewat program BBK Murah, Kadin siap mensupport. Tetapi perlu diingat bahwa program sewa lahan gratis 5 tahun ini dan dukungan perizinan ini bagi investor dengan nilai investasi minimal Rp 250 M,” ujarnya.
Program ini sudah disampaikan ke Pemerintah Provinsi Kepri. Bahkan Kadin Kepri sudah melakukan beberapa kali pertemuan dengan pemerintah.
“Terbaru adalah FGD dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepri, Rabu lalu,” katanya.
Menurut Ma’ruf saat ini masih banyak pengusaha yang terkendala karena masih tingginya biaya perizinan. Padahal sebenarnya, pemerintah justru harus memberikan kemudahan bagaimana agar calon investor dari dalam dan luar negeri bisa semanat masuk Kepri.
“Setahu saya, untuk biaya pengurusan UKL-UPL yang di dalamnya termasuk rekom kelayakan saja sudah memakan biaya mahal. Belum lagi untuk andalalin yang berada di jalan nasional bisa habisin biaya sebesar Rp 160 juta. Kalau dihitung-hitung untuk perizinan saja sudah habis hampir 210 juta,” sebutnya.
“Bukan hanya itu, Dokumen UKLUPL, air limbah ke permukaan badan air, survey rona awal, andalalin dengan status jalan nasional dan izin lingkungan, belum lagi jika lebih dari 300 unit mesti ada kajian air limbah ke badan air dengan biaya 15 juta/unit. Ya kalo ditotalin ratusan juta untuk perizinan saja,” ungkap Ma’ruf.
Kondisi Covid-19 yang sudah semakin membaik harus menjadi momentum bagi semua pihak untuk memulihkan perekonomian di Kepri, khususnya Kota Batam sebagai kota industri. Saat yang tepat untuk menarik investasi sebanyak-banyaknya ke Kepri.
“Jadi kalau banyak relaksasi atau kemudahan-kemudahan dalam berinvestasi, Batam khususnya akan diminati investor asing. Letak Batam yang sangat strategis sangat mudah dipromosikan ke calon investor. Tetapi itu tadi, kemudahan berinvestasi seperti biaya yang murah harus diberikan pemerintah daerah,” katanya.
Untuk menjemput calon investor, Kadin Kepri rencananya pada bulan Juli atau Agustus akan berkunjung ke Jepang dan Amerika untuk mempromosikan Program BBK Murah dengan harapan
dapat menarik para investor dari kedua negara tersebut.
“Insya Allah saya mewakili Kadin Kepri akan mengunjungi Jepang dan Amerika pada bulan Juli atau Agustus mendatang, untuk mempromosikan Program BBK Murah kepada investor disana. Kami berharap dengan adanya program ini, para investor di kedua negara tersebut akan berinvestasi di Kepri,” ucap Ma’ruf.
Sementara itu, Anggota DPRD Kepri Onward Siahaan mengapresiasi Kadin Kepri yang mau bergerak jemput bola dan promosi Batam atau Kepri pada umumnya ke negara lain. Menurutnya, sudah saatnya semua pemangku kepentingan bergandengan tangan untuk memulihkan perekonomian di Kepri.
“Covid sudah mulai reda. Ini momentum bagi kita semua untuk sama-sama bergerak demi Kepri yang lebih maju. Dan memang saya berharap juga pemerintah daerah se Kepri, termasuk Pemprov Kepri harus memberikan dukungan penuh kepada pengusaha dengan cara mempermudah birokrasi dan pelayanan perizinan,’ katanya. (*)
Reporter: JPGroup