batampos – Bandara Internasional Batam (BIB) menggelar simulasi penanggulangan keadaan darurat (PKD) pada 28 November 2023 mendatang di Bandara Hang Nadim.
Simulasi merupakan aksi gabungan dalam menghadapi kecelakaan udara, pengamanan, dan keselamatan di bandara.
Senior Manager Safety, Suginarno mengatakan ada 25 instansi yang akan dilibatkan dalam kegiatan simulasi PKD tersebut.
Tujuan kegiatan PKD adalah langkah persiapan dalam menghadapi perisitiwa yang tidak terduga. Untuk itu, kegiatan latihan simulasi penanggulangan ini dilaksanakan.
Baca Juga:Â Turun Harga, Tarif BBM di Batam Paling Murah di Kepri
Ia menyebutkan peserta dalam kegiatan simulasi PKD yaitu personel PK – PPK, personel Airport Security Bandara Hang Nadim, Anggota Komite Keadaan Darurat (Airport Emergency Committe), Anggota Komite Keamanan Bandar Udara (Airport Security Committe) Bandar Udara Internasional Hang Nadim dan pemangku kebijakan terkait.
“Bentuk simulasi sudah pasti bagaimana mengamankan kondisi darurat, serta langkah penanganan ketika terjadi kecelakaan pesawat udara, dan gangguan keamanan seperti penyanderaan, hingga ancaman bom,” jelasnya.
Selain itu, Suginarno menambahkan dalam simulasi nanti, pihaknya juga mengajak awak media turut terlibat dalam simulasi ini.
Sebagai rekan dari BIB dalam penyampaian informasi, peran media dalam menyebarkan informasi juga sangat penting.
“Berita sangat cepat menyebar. Kami ingin media mendukung penyebaran berita sesuai dengan fakta di lapangan, dan kredibel informasi dari sumber yang tepat,” ujarnya.
Baca Juga:Â Paket Sembako Murah Dimintai Warga Batam, Digelar Selama Satu Pekan
Meskipun terjadi ancaman di bandara, pihaknya tidak bisa mengeluarkan pernyataan apapun, sebelum ada dari pihak berwajib.
“Misalnya penemuan narkoba. Itu kami tidak bisa statement. Tapi kalau dikonfirmasi membenarkan mungkin bisa, namun untuk penjelasan lebih lanjut, dan detai itu di pihak penegak hukum lah,” bebernya.
Untuk itu, BIB juga menyediakan langsung ruangan media center, yang difungsikan sebagai penyampai informasi kepada media.
Media juga akan diberikan pemahaman mengenai lokasi mana yang boleh diakses dan tidak. Begitu juga dengan larangan atau aturan ketika memasuki area aktivitas pesawat.
“Kadang ada media yang tidak tahu. Jadi kami akan berikan pemahaman juga. Kan gak bagus juga main masuk, padahal di situ area terlarang. Jadi komunikasi dengan media ini yang akan dieratkan lagi. Terutama terkait peliputan di bandara, dan informasi terkait perkembangan di BIB ini,” jelasnya. (*)
Reporter: YULITAVIA