Jumat, 18 Oktober 2024

BKKBN Kepri Paparkan Langkah Penganangan Stunting di Batam ke Komisi IX DPR RI

Berita Terkait

spot_img

 

 

batampos – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kepri menerima kunjungan kerja Komisi IX DPR RI di Kota Batam. Pada kesempatan itu BKKBN Kepri memaparkan hasil penurunan stunting yang dilakukan di Kepri dan Kota Batam serta langkah yang lakukan untuk mempercepat penekanan angka stunting.

bkkbn batam 1
Foto : BKKBN Kepri untuk Batam Pos
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Deputi KSPK BKKBN RI foto bersama saat kunjungan kerja Komisi IX DPR RI ke Batam, Kamis (2/2/2023).

Kepala Pewakilan BKKBN Kepri, Rohina menjelaskan hasil evaluasi penanganan stunting di Kepri khususnya Kota Batam dalam 2 tahun ini termasuk selama masa pandemic COVID-19 telah berjalan dengan baik.

Hal ini dapat dilihat dari penurunan prevalensi angka stunting dari tahun 2021 ke tahun 2022 sebesar 2,3 persen dari 17,5 persen turun menjadi 15,2 persen.

“Penurunan stunting di Kota Batam sebesar 2,3 persen tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan stunting Kepri sebesar 2,2 persen,” Kata Rohina, Kamis (2/2/2023).

Rohina memaparkan beberapa hal yang dilakukan oleh BKKBN untuk mendorong dan mempercepat penurunan stunting di Kota Batam sehingga sesuai target nasional yaitu melalui Pembentukan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di setuap kelurahan yang di dalamnya terdapat bidan, tim penggerak PKK dan kader KB.

“Jumlah TPK se-Kepri sebanyak 1.116 tim atau 3.348 orang dan 544 tim atau 1.632 orang diantaranya berada di Kota Batam,” Papar Rohina.

Kemudian pembentukan tim percepatan penurunan stunting (TPPS) tingkat provinsi sampai tingkat kelurahan atau desa, yang sudah dimulai sejak 2021 sampai 2022. Saat ini jumlahnya di Kepri sebanyak 501 TPPS dan 77 diantaranya di Batam.

Peningkatan peran serta remaja dalam kampanye pencegahan stunting melalui pengukuhan duta genre hingga ketingkat desa atau kelurahan serta pembentukan pusat informasi dan konseling remaja (PIK R) di sekolah, universitas dan jalur masyarakat.

“Terdapat 124 pasang yang sudah dikukuhkan sebagai duta genre kelurahan se- Kepri. Batam sudah memiliki 64 duta genre kelurahan. Jumlah PIK Remaja se-Kepri sebanyak 263 Kelompok dan 118 diantaranya ada di Kota Batam,”terangnya.

Ia menambahkan, upaya lain yang dilakukan adalah pembentukan dapur sehat atasi stunting (Dashat). Pelibatan perusahaan dan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat serta TNI sebagai bapak asuh anak stunting.

Pemberian konsultasi pada calon pengantin 3 bulan sebelum menikah yang dilakukan oleh KUA. Sosialisasi pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan yang dilakukan secara massif.

Pembentukan tim pakar setiap kabupaten kota yang terdiri dari beberapa unsur yaitu dokter ginekology, dokter spesialis anak, obstetri, ahli gizi dan psikolog.

Posyandu dilibat dan terlibat dalam pengelolaan dan kepengurusan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) serta pengelola Dashat. Batan memiliki 23 Kampung KB yang sudah memiliki Dashat.

“Kampung KB memiliki peran penting pada upaya peningkatan sumber daya manusia dan upaya percepatan penurunan stunting,” tambahnya. (*)

 

 

Reporter : Peri Irawan

spot_img

Update