Berulang kali masuk penjara tidak membuat Boy Colin Simanjuntak jera. Pria 53 tahun ini sudah 26 kali masuk bui di Batam, Jakarta dan di Yogyakarta.
Boy terlihat sumringah saat digiring polisi keluar sel Mapolsek Batu Ampar, Senin (17/7) siang. Mengenakan pakaian tahanan, dan celana pendek, ia menyapa satu persatu penyidik yang ada di dalam ruangan.
“Saya sudah 3 kali ketemu bapak (penyidik) itu,” ujar Boy sambil menunjuk seorang penyidik yang berada di sudut ruangan.
Boy merupakan resedivis kasus pencurian. Ia dikenal sebagai spesialis pembobol rumah kosong. Dalam aksinya, ia berkeliling dan hanya membawa obeng.
Saya cuma bawa obeng. Lihat ada yang kosong, langsung bobol,” katanya
Pria asal Sipahutar, Medan ini mengabiskan masa mudanya di Jakarta. Hingga ia pertama kali berurusan dengan polisi saat berusia 19 tahun.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Pencuri Motor di Sagulung dalam 24 Jam
“Masuk penjara pertama itu di Jakarta. Di sana (Jakarta) 3 kali masuk (penjara),” kenangnya.
abis masa muda masuk bui di Jakarta, Boy kemudian menuju Batam. Ia pertama kali menginjak Batam tahun 1995. Setahun di Batam, ia kembali tersandung kasus pencurian.
“Waktu itu bobol rumah di Nagoya. Kalau bobol rumah ngambil yang kecil-kecil aja. Uang, perhiasan,” ungkap pria lulusan SD ini.
Selama di Batam, Boy sulit mendapatkan pekerjaan yang tetap. Hingga ia berulang kali mencuri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pencurian Boy semakin rutin sejak menikah pada 2017. Ia dikaruniai 5 orang anak, kebutuhannyapun meningkat.
“Ntah kenapa saya di Batam susah kali dapat pekerjaan. Apalagi setelah keluar penjara,” ungkap kakek bercucu dua ini.
Selain memenuhi kebutuhan sehari-hari, uang hasil kejahatan Boy tersebut untuk dikirimkan ke anak dan istrinya yang saat ini berada di Yogyakarta.
“Uang tidak ada, kan ngirim untuk anak istri juga. Di Batam saya menempati rumah singgah di Jodoh,” katanya.
Boy terhitung 15 kali keluar masuk bui. Ia 3 kali ditangkap Polresta Barelang, 2 kali ditangkap Mapolsek Bengkong, 1 kali Mapolsek Batam Kota, 4 kali di Mapolsek Lubuk Baja, dan 2 kali di Mapolsek Batuaji.
Selain di Jakarta dan Batam, Boy juga pernah ditangkap di Yogyakarta. Ia membobol rumah sakit dan mendapatkan uang tunai jutaan rupiah.
Terakhir, Boy ditangkap lagi karena membobol kafe kawasan Harbourbay, Batuampar pada akhir Juni 2023 kemarin.
“Paling banyak itu dapat uang Rp 170 juta. Uangnya belum dipakai, udah ketangkap,” tuturnya sambil tersenyum.
Boy mengaku terakhir bebas penjara pada Juli 2022. Sebelumnya, ia ditangkap Polresta Barelang setelah membobol toko jam di Mega Mall pada tahun 2017.
Ia ditangkap polisi di SP Plaza, Sagulung hingga kedua kakinya dihadiahi polisi timah panas.
“Paling lama hukuman kemarin. Hukuman yang lain macam-macam, ada setahun, ada yang hitungan bulanan,” ungkapnya.
Boy mengaku sempat berhenti mencuri setelah bebas penjara pada tahun kemarin. Ia kemudian bekerja di rumah makan BPK di Nagoya dengan gaji Rp 2 juta perbulannya.
“Tapi waktu itu tidak ada uang untuk makan, 2 hari lagi mau gajian. Minjam uang sama teman tidak dikasih, jadi nyuri lagi,” katanya.
Boy berjanji akan menghentikan aksi pencuriannya setelah bebas nanti. Ia berniat bekerja di Mapolsek Batuampar sebagai bantuan polisi (banpol).
“Setelah bebas nanti saya disini aja (Mapolsek Batuampar). Bantu bersih-bersih, sudah saya sampaikan juga ke Pak Polisinya,” tutupnya.
Kapolsek Batuampar, Kompol Dwihatmoko Wiroseno mengatakan Boy kembali ditangkap setelah pihaknya mendapatkan laporan dari korban yang merupakan pemilik kafe di Harbourbay, Batuampar.
“Kita tangkap 1×24 jam setelah menerima laporan korban,” kata pria yang akrab disapa Moko ini.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Batuampar Iptu Moh Fajri Firmansyah mengatakan Boy ditangkap setelah mendapatkan identitasnya dari rekaman CCTv.
“Kita dapat informasi keberadaannya di rumah singgah. Rumah singgah itu menampung beberapa mantan napi, tinggal disana,” pungkas Fajri. (***)
Reporter: YOFI YUHENDRI