Selasa, 30 April 2024
spot_img

BP Batam Segera Perbaiki Jalan yang Rusak Karena IPAL

Berita Terkait

spot_img
BP Batam IPAL
Ilustrasi. Petugas Bidang Pengelolaan Limbah BP Batam mengecek instalasi IPAL di Perumahan Legenda Bali. Foto: Iyus Rusmana untuk Batam Pos

batampos – Badan Pengusahaan (BP) Batam akan segera memperbaiki jalan yang rusak karena proses penanaman pipa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Batam. Hal itu sekaligus merespons keluhan dari masyarakat.

Kepala Bidang Pengelolaan Limbah BP Batam Iyus Rusmana mengatakan, untuk jalanan yang rusak setelah pengaspalan bisa langsung melaporkan kepada pihaknya. Ia tak memungkiri, ada beberapa timbunan pipa IPAL yang turun.

“Segera informasikan saja langsung. Nanti kami segera turun ke lapangan,” katanya.

Baca Juga: Kepala BP Batam Lakukan Pelepasan Pipa Buatan Batam, Dukung Proyek Strategis Presiden di Lawe-Lawe

Ia melanjutkan, perbaikan akan langsung dilakukan segera mungkin agar tidak membuat masyarakat Batam resah. Pihaknya akan segera memperbaiki dalam waktu satu hingga dua hari.

“Saya akan minta langsung anak buah saya turun. Jangan dibiarkan berlama-lama apalagi itu fasilitas umum,” ujarnya.

Sebelumnya, pekerjaan konstruksi mengalami penundaan sejak awal tahun 2020 akibat pandemi covid-19 dan kendala teknis di lapangan yang merubah metode kerja.

Mmisalnya pekerjaan jaringan pipa yang awalnya menggunakan metode open cut berubah menjadi Pipe Jacking (Boring) akibat ketidakstabilan tanah di lokasi, perubahan metode pekerjaan ini membutuhkan tambahan biaya yang harus direviu terlebih dahulu.

Baca Juga: ETLE Diterapkan di Batam, Tapi Pengendara Masih Banyak Melakukan Pelanggaran  

Selain itu, saluran pipa yang melewati sungai, perumahan warga, dan membelah Pengalokasian Lahan (PL) milik warga, dilakukan pemetaan kembali jalur pipa (re-route).

Iyus menegaskan bahwa proyek pemasangan tidak terbengkalai atau mangkrak, dimana dalam progres konstruksi BP Batam selalu melakukan koordinasi rutin dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan RI melalui rapat monitoring dan evaluasi.

Proyek IPAL Tahap 1 ini merupakan proyek yang akan menjadi percontohan bagi daerah lain. Selain itu, proyek ini telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.

“BP Batam juga secara aktif berkoordinasi dengan EDCF, Hansol EME Korea selaku kontraktor, dan Sunjin Eng & Arch Korea selaku konsultan, untuk memastikan bahwa proyek ini dapat berjalan dengan baik,” kata Iyus.

Baca Juga: UMK Batam Dibahas Minggu Depan

“Hingga saat ini Hansol selaku kontraktor masih melakukan monitoring serta perbaikan aset-aset proyek meskipun pekerjaan konstruksi tertunda,” lanjutnya.

Termasuk mengajukan perpanjangan waktu ke Kementerian Keuangan RI dan Bappenas, yang ditindaklanjuti oleh Kementerian Keuangan RI dengan mengirimkan permohonan resmi ke The Export-Import (Exim) Bank of Korea (EDCF) dan telah disetujui, dengan penyelesaian proyek hingga bulan Juni 2024 dan Loan Closing Date pada bulan September 2024.

Total anggaran yang dibutuhkan untuk mengerjakan sisa pekerjaan proyek IPAL sebesar Rp 112,5 miliar yang berasal dari Pinjaman Luar Negeri (Loan) yang telah sudah tersedia.

Adapun anggaran tersebut akan digunakan untuk penyelesaian pekerjaan 3,7 km di 7 lokasi, pengadaan peralatan pendukung operasional, penyelesaian 11.000 Sambungan Rumah (ke septic tank), penyelesaian mekanikal dan elektrikal, serta commissioning & training yang akan dimulai kembali pada awal Desember 2022, dan akan beroperasi di sebagian area pada bulan Oktober 2024.

Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Lion Air dan Citilink Tujuan Batam-Medan, Batam-Jakarta, Batam-Padang

“Dari kegiatan-kegiatan tersebut kami pastikan bahwa proyek tidak mangkrak dan masih terus berjalan hingga waktu yang ditetapkan,” tutup Iyus.

IPAL berfungsi untuk menampung limbah-limbah domestik atau rumah tangga.

Limbah-limbah dari rumah warga tersebut akan dikumpulkan ke stasiun pompa sebelum dialirkan ke waste water treatment plant (WWTP) di Bengkong Sadai.

Limbah domestik akan dinetralisir di Food Chain Reactor (FCR) menggunakan bakteri yang akan memakan zat pencemar dalam air limbah akan diolah menjadi pupuk siap pakai dan air baku.(*)

Reporter: Eggi Idriansyah

spot_img

Update