batampos – Perdagangan di kota Batam di bulan April 2024 menunjukkan tren kontras. Ekspor mengalami penurunan 21 persen dibandingkan Maret, sebaliknya impor melonjak 54 persen.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Kota Batam, Eko Aprianto mengatakan, ekspor migas dan nonmigas pada April 2024 masing-masing mengalami penurunan dibandingkan Maret 2024.
“Ekspor migas pada April hanya mencapai US dollar 79,34 juta, turun 5,47 persen dari Maret. Ekspor nonmigas pun mengalami penurunan 22,18 persen , senilai US dollar 1.112,26 juta,” katadia, Sabtu (22/6).
Meskipun mengalami penurunan, Singapura tetap menjadi tujuan ekspor terbesar dengan nilai mencapai US dollar 303,31 juta, setara 26,56 persen dari total ekspor.
“Namun angka ini juga turun 19,04 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” jelasnya.
Sementara itu, di sisi impor, terjadi lonjakan signifikan sebesar 54,94 persen , mencapai US dollar 1.310,65 juta. Kenaikan ini didorong oleh impor nonmigas yang naik 55,36 persen menjadi US dollar 465,03 juta, sedangkan impor migas turun 5,20 persen menjadi US dollar 0,31 juta.
Eko merinci bahwa kenaikan impor nonmigas terutama disebabkan oleh komoditas hasil industri manufaktur, yang mencapai US dollar 1.264,79 juta dan berkontribusi 96,92 persen dari total impor nonmigas.
Dibandingkan April 2023, impor secara keseluruhan naik 25,29 persen atau US dollar 264,55 juta, dengan kenaikan impor hasil industri senilai US dollar 247,32 juta atau 52,37 persen.
Negara asal impor terbesar adalah Tiongkok dengan nilai US dollar 421,27 juta, diikuti Singapura (US dollar 170,50 juta) dan Jepang (US dollar 87,90 juta).
“Pelabuhan bongkar utama di Batam, Pelabuhan Batu Ampar, mencatat nilai impor mencapai US$893,65 juta, naik 58,82 persen dibandingkan Maret 2024,” pungkasnya. (*)
Reporter: AZIS MAULANA