batampos – Monkeypox atau penyakit cacar monyet yang mulai mewabah di Kota Batam jadi perhatian Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam.
BTKLPP fokus dengan pemeriksaan sampel yang dikirim Dinas Kesehatan ataupun fasilitas kesehatan. Total sudah ada lima sampel yang diperiksa selama dua pekan terakhir seiring dengan mewabahnya monkeypox.
“Ada lima sampel dan hasilnya sudah diserahkan ke Dinkes. Nanti Dinkes yang informasikan hasilnya,” ujar Kepala BTKLPP Kelas I Batam Budi Santoso melalui petugas laboratorium Indra, Senin (27/11).
Baca Juga:Â Perbaikan Kebocoran Pipa di Taman Baloi, Ini Area Terdampak Suplai Air
Seperti diketahui BTKLPP Batam yang sudah dilengkapi dengan fasilitas laboratorium cukup efektif dalam hal pemeriksaan sampel. Selama pandemi COVID-19 mewabah, BTKLPP sangat berperan untuk mendeteksi penyebaran pandemi tersebut.
Kini kasus monkeypox yang mulai meningkatkan juga jadi perhatian BTKLPP untuk pemeriksaan sampel.
“Peralatan semua lengkap. Stok reagen (untuk pemeriksaan laboratorium) aman, ” ujar Indra.
Seperti diketahui Monkeypox ini dapat menular melalui kontak langsung kulit dengan penderita, melalui kegiatan seksual, berciuman, berpelukan dan kontak kulit lainnya. Virus tersebut juga dapat menular melalui permukaan benda yang terkontaminasi.
Baca Juga:Â Pegawai Rutan Batam Kembali Donorkan Darah ke PMI
Gejalanya berupa demam, lelah, kemudian muncul sejumlah ruam di sekitar tubuh, seperti telapak tangan, telapak kaki, alat kelamin serta ruam pada area bokong.
“Tren cacar monyet di Indonesia bukan lagi disebabkan hewan pembawa akan tetapi lebih pada lewat hubungan seksual, atau pasien lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaki (LSL),” terang kadinkes Batam Didi Kusmarjadi.
Kelompok penyuka sesama jenis menjadi yang paling beresiko terjangkit penyakit ini. “Untuk pasien di Batam ini sudah kita telusuri, kita gali dan memang dia tak mengakui berhubungan badan akhir-akhir ini. Dia berobat tanggal 7 kemarin masa inkubasi 7 hari dan kemungkinan ia kontak dengan penderita cacar monyet ini pada awal bulan November ini,” tuturnya. (*)
Reporter: Eusebius Sara