Kamis, 3 Oktober 2024

Buaya Berkeliaran, Aktifitas Masyarakat Sungai Langkai Masih Dibatasi

Berita Terkait

spot_img
Buaya Berbahaya Dalil Harahap 4
Lokasi buaya liar di sungai Langkai Sagulung. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos – Masyarakat yang berdiam di sepanjang alur sungai Langkai masih was-was dengan keberadaan buaya yang sering muncul di sepanjang alur sungai tersebut. Aktifitas bermain anak-anak benar-benar dibatasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Handra, warga perumahan Sagulung Raya menuturkan, tidak saja anak-anak, orang dewasa juga tidak diperkenankan untuk beraktifitas di dekat sungai. Perangkat RT/RW serta Bhabinkamtibmas setempat secara rutin menyampaikan peringatan akan buaya tersebut.



“Iya memang dilarang mendekati alur sungai. Kami warga di sini sudah tahu semua kalau buaya sering muncul. Tak ada yang berani main atau mancing ke sungai itu. Benar-benar buayanya,” kata Hendra.

Demikian juga dengan masyarakat yang ada di perumahan Mukakuning Pratama Sagulung, masih siaga satu dengan kemunculan buaya-biaya muara tersebut. Selain melarang aktifitas warga ke alur sungai, masyarakat di sana juga dilarang membuang daging atau darah binatang melalui saluran air.

“Itu kapolsek dan orang BKSDA langsung yang sampaikan himbauan. Memang masih siaga satu kami di sini. Masih sering muncul buaya di sungai ini,” kata Indri, warga perumahan Mukakuning Pratama.

Sepanjang belum ada pembatasan ataupun pembersihan buaya-buaya tersebut masyarakat di sana mengaku tetap membatalkan aktifitas mereka agar tidak mendekati alur sungai. Mereka pun berharap agar persoalan ini secara ditangani demi keamanan dan kenyamanan masyarakat di sana.

“Bila perlu bekin pembatasan di bagian bawa muara itu biar tak naek lagi buaya hingga ke pemukiman ini,” kata Handoko, warga lainnya.

Kepala resort BKSDA Mukakuning Rempang Batam Yon Romby saat dikonfirmasi mengaku pihaknya masih berupaya keras untuk mengatasi persoalan itu. Memang ada sejumlah rencana penanganan yang tepat dan saat ini masih dalam proses pemantauan. Salah satu rencana yang sudah siap dijalankan adalah mengevakuasi buaya berikan besar jika kedapatan berkeliaran hingga ke pemukiman warga.
“Cuman untuk evakuasi ini perlu pemantauan dulu. Kami rutin turun cek cuman itu tadi, saat kami turun hilang buaya-buaya itu, ” kata Yon.

Rencana jangka panjang lainnya yakni membuat pagar pembatas antara habitat buaya dan pemukiman masyarakat. Rencana ini baru sebatas rancangan saja karena buruh pembahasan dan anggaran bersama instansi pemerintah terkait lainnya.

“Itu habitat buaya dan tidak bisa kita musnahkan begitu saja. Jangka pendek yang kita lakukan adalah evakuasi untuk mengurangi jumlah populasi buaya. Jangka panjangnya pagar pembatas yang masih dalam tahap perencanaan, ” ujar Yon.

Untuk antisipasi dari masyarakat yang menjauhi bantaran sungai, Yon apresiasi dan itu memang harus dilakukan karena kemunculan buaya ini sulit diprediksi.
“Mereka muncul biasanya ada mencium baunya darah atau daging. Makanya sulit diprediksi. Kita minta masyarakat untuk jangan lagi buang daging atau darah ke salur air karena itu akan mengalir ke sungai juga, ” kata Yon.

Senada disampaikan Kapolsek Sagulung Iptu Donald Tambunan yang berharap agar masyarakat tetap waspada dan menjauhi lokasi sungai. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update