Minggu, 29 September 2024

Buaya Sering Muncul, BKSDA Minta Warga Hindari Lokasi Sungai Langkai

Berita Terkait

spot_img
Buaya Berbahaya Dalil Harahap 4
Lokasi buaya liar di sungai Langkai Sagulung. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) masih dilema dengan penanganan buaya yang sering muncul di sepanjang alur sungai Langkai, Sagulung. Petugas yang melakukan penelusuran dalam sebelum terakhir ini belum bisa menemukan pola penyebaran buaya yang pasti di sepanjang alur sungai ini.

Saat petugas turun ke lapangan terutama di malam hari, buaya-buaya yang dilaporkan warga sering muncul di sepanjang alur sungai tersebut tidak kelihatan sama sekali. Buaya hanya muncul dan kelihatan berdasarkan laporan warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai. Saat petugas ke sana buaya sudah tak kelihatan dan sulit dideteksi.



Baca Juga: Seilangkai Habitat Alami Buaya Muara

“Itulah masalahnya. Pola penyebarannya ini belum pasti. Kita pelajari pola ini biar tahu langkah yang akan diambil selanjutnya. Kita coba telusuri lagi beberapa malam ini memang tak nampak, ” kata Kepala Resort BKSDA Mukakuning Rempang Batam Yon Romby Sihotang, Rabu (26/6).

Memang diakui Yon, kawasan sungai tersebut adalah habitat dari buaya, namun itu tidak serta merta ditindak. Harus ada kajian terlebih dahulu agar habitat buaya ini tidak hilang begitu saja. Evakuasi akan dilakukan jika sudah menemukan pola penyebaran buaya tadi yang sudah kelebihan populasi.

“Secara aturan memang habitat tidak bisa dihilangkan. Kita hanya bisa mengurangi populasi dan upaya pencegahan agar tidak mengancam keselamatan masyarakat, ” kata Yon.

Seperti yang diwacanakan sebelumnya, solusi jangka panjang yang ada untuk keberlangsungan habitat dan juga keamanan masyarakat hanya dengan membuat pembatas wilayah habitat tadi. Artinya habitat tetap ada namun dibatas pergerakan buaya agar tidak masuk sampai ke lingkungan pemukiman masyarakat. Masyarakat pun demikian agar aktifitas tidak sampai ke kawasan habitat yang dilindungi tersebut.

“Itu sih solusi yang kita sarankan, cuma itu butuh pembahasan dan perencanaan yang matang dengan pihak Pekerjaan Umum (PU),” kata Yon.

Upaya yang dilakukan saat ini masih sebatas mencari keberadaan buaya yang sering muncul tadi serta mempelajari pola penyebarannya. Untuk keselamatan bersama, Yon imbau kepada segenap lapisan masyarakat baik yang berada di sekitar bantaran sungai ataupun masyarakat dari pemukiman lain untuk tidak dulu beraktifitas di sekitar alur sungai yang menjadi kawasan habitat buaya tadi.

“Bersama Polsek itu yang bisa kita sampaikan kepada masyarakat agar masyarakat tetap aman, ” kata Yon.

Hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat yang berdiam di sepanjang alur sungai Langkai ini untuk tidak mengundang buaya muncul ke pemukiman adalah, tidak membuang daging atau darah ke saluran air ataupun sungai langsung. Jika ini dilakukan maka buaya dari muara sana akan terus naik hingga pemukiman masyarakat.

“Darah dan daging sisa itu memancing buaya naik. Maka dari itu kita minta jangan lagi buang darah atau daging ke sungai, ” imbau Yon.

Kapolsek Sagulung Iptu Donald Tambunan dan Camat Sagulung M Hafiz Rozie juga menyerukan imbauan yang sama. Untuk sementara masyarakat diminta agar menjauhi lokasi sungai tadi. Pihak kecamatan dan Polsek telah memasang plang peringatan di sepanjang alur sungai tersebut.

“Untuk keamanan dan kenyamanan bersama jangan dulu beraktifitas dan mendekati lokasi sungai. RT/RW sekitar tolong perhatikan imbauan ini. Sampaikan terus kepada warganya masing-masing. Pemancing dari luar juga ditegur kalau mereka mendekati alur sungai, ” ujar Donald Tambunan. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update