Sabtu, 14 September 2024
spot_img

Bunga Mengaku Yuda, Suaminya Mau Maju Calon Bapati Dimodali ‘Mamaknya’

Berita Terkait

spot_img
Bunga Lestari Pulungan Dalil Harahap 4 scaled e1701400676889
Bunga Lestari Pulungan saat di Mapolsek Batuaji, Kamis (30/11). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos– Penyidik Polsek Batuaji terus melengkapi berkas penyelidikan kasus pembunuhan Te, mantan Direktur RSUD Padang Sidempuan yang dibunuh secara keji oleh Ahmad Yuda di perumahan Mukakuning Indah I, Batuaji, Batam, Kamis (4/11) lalu. Motif pembunuhan Te, masih jadi fokus penyelidikan polisi sebab, pengakuan Yuda terkait permintaan uang sebesar Rp 50 miliar untuk maju sebagai calon kepala daerah tidak dipenuhi korban yang menjadi alasan dia membunuh korban terlihat janggal.

Kejanggalan ini juga mencuat dari keterangan Bunga (bukan nama sebenarnya), isteri muda Yuda yang juga sudah ditangkap karena turut membantu membunuh korban. Bunga mengaku tahu kalau Yuda membunuh karena korban disebutkan Yuda sebagai orang yang mengguna-gunainya atau memeletnya selama ini.



BACA JUGA: Fakta Baru Istri Muda Ahmad Yuda, Pelaku Pembunuhan Mantan Direktur RSUD

“Memang dia sempat bilang kalau mau maju sebagai calon Bupati dimodalin mamanya. Katanya mamanya itu Jaksa. Tapi untuk pembunuhan ini bukan karena itu. Dia bilang ke aku kalau wanita itu (korban) yang selalu menghantui dia. Yang melet gitu makanya dia tak tenang, ” ujar Bunga.

Keterangan Bunga ini belum sejalan dengan keterangan Yuda ataupun bukti pendukung kasus pembunuhan ini. Dokumen berharga korban yang sempat dibawa pelaku usai pembunuhan misalkan mematahkan pengakuan bunga tadi. Bukti ini justru menjurus ke motif ingin menguasai harta korban. Begitu juga fakta lain yang didapat misalkan latar belakang Yuda tidak mempunyai pekerjaan tetap serta bukan anggota partai politik tentu semakin mengaburkan bahwa motif pembunuhan ini karena permintaan untuk calon kepala daerah tadi yang tidak terpenuhi.
“Masih belum nyambung, makanya masih terus kami dalami, ” ujar penyidik Polsek Batuaji.

Kapolsek Batuaji AKP Beny Syahrizal juga menuturkan hal yang sama. Motif pembunuhan masih terus didalami sebab pengakuan Yuda ataupun Bunga belum bisa dipegang. Yuda sudah beberapa kali merubah motif pembunuhan. Keterangan Bunga juga masih belum bisa dipegang sehingga mereka terus mendalami motif yang sesungguhnya.

Bunga yang sempat diwawancarai wartawan juga masih berubah-ubah keterangannya tentang siapa Te yang diketahui nya itu. Beberapa kali dia sebut kalau Te ini disebutkan Yuda sebagai ibu Yuda, namun di lain pembicaraan dia sebut Te, sebagai wanita yang ingin memelet Yuda. Penyidik pun belum bisa menyimpulkan secara pasti dan akan terus mendalami keterangan nya sesuai bukti yang ada.

Sementara dari pihak keluarga korban yakin bahwa kasus pembunuhan Te, ini bermotif kan ingin menguasai harta. Te yang memiliki banyak aset dan kekayaan membuat Yuda kalap. Yuda yang belakangan sudah menikahi Bunga secara diam-diam ingin merebut harta Te dan pergi bersama Bunga.

“Mau calon bupati, emang siapa dia. Adakah latar belakangnya di bidang politik. Terkenal saja nggak. Ini ingin menguasai harta ibu (motif), ” ujar anak korban.

BACA JUGA: Yuda Kasih Rp 6 Juta untuk Ongkos Pulang Bunga ke Padang Lawas

Dijelaskan anak korban, Yuda yang merupakan suami kedua sang ibu tidak dikenal betul oleh keluarga besar mereka. Yuda menikah sang ibu secara diam-diam. Sepak terjang Yuda belakangan mereka baru tahu. Yuda telah menggasak banyak uang dari sang ibu. Miliaran rupiah telah digerus Yuda. Salah satu yang sedang mereka telusuri saat ini adalah pembelian lahan fiktif sebanyak Rp 3 miliar.

“Ibu pernah cerita kalau dia beli layak di Kampung Rp 3 miliar melalui Yuda ini. Lahan itu ternyata fiktif. Uangnya sudah dikasih oleh ibu. Ini juga akan kami telusuri, ” ujar sebutnya.

Sepak terjang Yuda yang cukup mengagetkan semakin meyakinkan keluarga bahwa motif pembunuhan ini sesungguhnya ingin menguasai harta. Selain mencoba membawa kabur surat tanah dan dokumen berharga korban, Yuda juga ternyata membawa Bunga ke Batam (sebelum kejadian pembunuh) untuk dinikahi secara resmi.

“Mau nikahan mereka di KUA, makanya bagaimana cara nya biar semua harta ibu ini pindah ke mereka. Alasan saja dengan modus minta yang untuk calon bupati. Dari mana dia punya pengalaman politik. Siapa dia. Pernah tak masuk dalam dunia politik. Itu alasan saja biar ambil semua harta ibu, ” ujar bebernya.

Selain Bunga, keluarga juga akan mengusur aliran harta sang ibu ke isteri pertama Yuda, sebab disebutkan keluarga, sebagian besar uang korban sudah mengalir ke isteri pertama pelaku untuk pembelian lahan kebun sawit yang saat ini dikelolah oleh isteri pertama di kampung mereka.

Seperti diberitakan sebelumnya, Te yang belakangan diketahui mantan Direktur RSUD Padang Sidempuan, ditemukan tewas mengenaskan di perumahan Muka kuning Indah I blok AD nomor 04, Sabtu (4/11). Dia dibunuh secara keji kemudian dibakar oleh pelaku. Te adalah orang penting di lingkungan pemerintah Padang sidempuan, Sumatera Utara. Dari jejak digital dan akun media sosial milik wanita berinisial Te ini ternyata dia pernah menjabat sebagai direktur RSUD Padang sidempuan. Bahkan jabatan terakhirnya adalah kepala dinas kesehatan di sana. Rumah lokasi kejadian Te ditemukan tewas mengenaskan itu merupakan rumah singgah nya yang ada di Batam. Dia tidak menetap di Batam. Saat kejadian dia sedang berkunjung ke Batam.

Polsek Batuaji yang melakukan olahraga TKP dan evaluasi jenazah korban mendapat kondisi korban dalam keadaan 90 persen hangus terbakar dengan tubuh posisi telungkup diatas dipan tempat tidur, sementara kasur atau tempat tidur berada di sebelah kanan tubuh korban dengan posisi berdiri tersandar pada dinding kamar rumah.

Korban menggunakan pakaian daster lengan panjang berwarna merah, celana dalam berwarna abu-abu gelap. Didapati kepala korban dibungkus menggunakan bungkusan plastik sampah berwarna hitam serta lumuran darah didalam kantong plastik tersebut.

Berdasarkan barang bukti yang ada polisi menganalisa bahwa pelaku berupaya membuat skenario bahwa korban meninggal karena musibah kebakaran. Ini berdasarkan barang bukti yang di jumpai di lokasi kejadian. Barang bukti ini berupa tujuh tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram. Delapan botol bekas yang biasa dipakai untuk jualan pertalite eceran serta sisa-sisa kayu kebakaran yang terhubung ke jenazah korban dan tabung gas. Diduga pelaku berusaha membakar ruangan bersama korban yang sudah meninggal karena penganiayaan tadi untuk menghilangkan jejak. (*)

reporter: eusebius sara

spot_img
spot_img

Update