batampos – Caleg DPRD Kota Batam Dapil 1 Batam Kota-Lubukbaja, Hijratul Pahsyah turut menyoroti kenaikan tarif parkir yang sudah diberlakukan selama satu pekan ini.
Menurutnya, kenaikan tarif parkir ini cukup memberatkan. Di saat semua kebutuhan naik, parkir pun ikut naik. Sehingga perlu dievaluasi terkait penerapan tarif parkir ini.
“Kalau saya pribadi saya minta kenaikan tarif parkir ini sebaiknya ditinjau ulang. Karena ini cukup memberatkan. Naik 100 persen ini cukup berat. Apalagi selama ini banyak pengendara yang mempertanyakan mengenai transparansi pungutan uang parkir mereka, dengan kenaikan tarif parkir dua kali lipat sangat memberatkan ekonomi masyarakat saat ini,” ujarnya saat dijumpai di Batamcenter, Minggu (21/1) malam.
Menurutnya, kenaikan parkir 100 persen ini pasti sangat berdampak kepada masyarakat dengan pergerakan yang padat. Jika dihitung untuk mobil Rp 4 ribu, ini bukan nilai yang kecil.
Jika mereka parkir 10 kali dalam satu hari, sudah habis Rp 40 ribu. Jika dikalikan 30 hari sudah Rp 1,2 juta atau hampir 30 % dari UMK Batam,
Sedangkan bagi pelaku usaha kuliner, pedagang pakaian dan yang lain akan mengurangi kunjungan pembeli. Sebab pembeli akan berpikir untuk datang karena biaya parkir saja.
“Begitu juga dengan motor. Makanya saya dorong pemerintah untuk meninjau ulang kenaikan tarif parkir ini. Karena juga banyak keluhan sampai saat ini, sejak tarif naik,” ungkapnya.
Caleg DPRD Kota Batam dengan nomor urut 10 dari Partai Golkar yang lagi menyelesaikan program Ph.d di Universitas Sains Malaysia ini mengatakan kenaikan tarif ini menjadi beban ekonomi bagi masyarakat. Tidak saja masyarakat yang ekonomi menengah ke bawah, namun juga ekonomi menengah ke atas keberatan dengan kenaikan tarif ini.
“Sebaiknya ditinjau ulang kembali kenaikan tarif ini. Apalagi bagi mereka yang saat ini pengangguran, tentu kenaikan parkir ini menjadi beban tambahan. Kalau yang sudah berjalan Rp1-2 ribu (tarif lama, red) masyarakat masih bisa menerima. Saya mewakili suara masyarakat,” ujar Hijratul.
Ia juga menyoroti uang yang dibayarkan masyarakat tidak tahu kemana perginya. Karena selama ini tidak ada bukti yang menjadi nilai pasti bagi penerimaan daerah. Dampak ke masyarakat dari uang yang dibayarkan itu belum terlihat.
Hijrah mengaku selama ini, ketika bertemu dengan masyarakat hal ini sering disampaikan dan menjadi keluhan. Sebagai calon wakil rakyat, ia ingin menyuarakan hal ini.
Ia juga mendorong parkir berlangganan diterapkan. Hal ini juga akan mendorong ekonomi bertumbuh.
“Salah satu yang buat orang nyaman itu tak bayar parkir. Sekarang ini di Alfamart dan Indomaret kenapa ramai orang belanja, karena tidak ada (biaya) parkir di sana. Jadi lebih baik berlangganan ini didorong. Uangnya jelas masuk ke kas daerah, dan pengendara juga tidak dipusingkan dengan tarif parkir,” ujarnya.
Hijratul juga meminta tindakan tegas terkait keberadaan parkir liar yang masih ada saat ini. Ini juga menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
“Ini tugas penting juga untuk ditindak,” tegasnya.
Ketika ditanya langkah apa yang akan dilakukan berikutnya? Dia menjawab, “saya akan tetap menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi dan keluhan masyarakat karena ini merupakan tugas suci,” pungkasnya. (*)
Reporter: Yulitavia