batampos – Masyarakat Kampung Tua Seibinti kawal pihak proyek pematangan lahan untuk lakukan pengerukkan alur sungai yang berdampak. Masyarakat tak ingin sungai yang menjadi lokasi aliran dan resapan air diganggu oleh pengembang.
Aksi spontan masyarakat ini dilakukan pada, Selasa (3/9) sore. Mereka turun ke lokasi sungai dan rawa-rawa dekat kawasan galangan kapal Seibinti. Mereka minta pihak proyek yang tengah melakukan pematangan lahan dekat alur sungai untuk mengeruk aliran sungai hingga bersih.
Dengan tegas mereka juga minta pihak proyek untuk tidak mengganggu alur sungai dan lokasi resapan air tersebut.
“Kami tidak sibuk dengan urusan proyek kalian, silahkan mau buat apa, tapi tolong alur sungai ini jangan diganggu. Selama ini kami selalu repot karena persoalan banjir. Jangan buat susah kami lagi dengan mengotak atik alur sungai ini. Tenggelam Kampung Tua Seibinti kalau sungai ini ditimbun, ” ujar Rahman, tokoh masyarakat Kampung Tua Seibinti.
Saat didatangi warga, lokasi alur sungai yang membentang dari Kampung Tua Seibinti hingga ke kawasan galangan kapal sedang ada proyek pematangan lahan. Warga langsung menjumpai pihak proyek dan meminta alat berat proyek untuk mengeruk serta membersihkan alur sungai tersebut.
“Sekalian karena kalian sedang kerja (proyek) juga jadi kami minta bersihkan sekalian alur sungai ini dan ingat jangan sampai ditimbun atau ditutup ya sungai ini, ” ujar Rahman.
Lurah Seibinti Jamil yang hadir bersama warga juga menyampaikan harapan yang sama agar alur sungai tersebut tidak diganggu. Jamil sendiri juga meminta pihak proyek untuk sama-sama menjaga alur sungai tersebut.
“Kebetulan juga kalian lagi kerja dekat alur sungai ini jadi sekalian lah kalian bersihkan ya. Ini untuk kepentingan masyarakat umum. Sungai atau drainase jangan diganggu ya, “ujar Jamil.
Pihak proyek yang ada di lokasi tidak persoalkan tuntutan dan permintaan masyarakat tersebut. Alat berat yang ada di lokasi proyek dikerahkan untuk membersihkan alur sungai agar aliran air lebih lancar lagi.
“Tak apa pak, akan kami jaga dan bersihkan sungai ini, ” ujar Agus, seorang pekerja. (*)
Reporter: Eusebius Sara