Minggu, 10 November 2024

Cegah DBD, Lapas Batam Lakukan Pembersihan Blok Hunian WBP

Berita Terkait

spot_img
Pegawai dan warga binaan sama-sama membersihkan lokasi aliran dan juga genangan air. Foto: Iman Wachyudi/ Batam Pos

batampos – Curah hujan yang masih tinggi mengkhawatirkan semua pihak dengan ancaman penyakit demam berdarah dangue (DBD). Dinas Kesehatan Kota Batam sendiri sudah mengeluarkan imbauan untuk waspada.

Masyarakat diminta untuk peduli dengan kebersihan lingkungan tempat tinggal terutama genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Batam juga memperhatikan imbauan ini. Demi kesehatan warga binaan dan petugas. Lapas Batam gencar melakukan gotong royong membersihkan lingkungan di dalam dan sekitar Lapas selama musim hujan.

Pegawai dan warga binaan sama-sama membersihkan lokasi aliran dan juga genangan air. Drainase dibersihkan agar tak ada genangan air dalam waktu yang lama. Begitu juga dengan bak atau wadah penampungan air ditutup rapat agar tidak menjadi lokasi sarang nyamuk.

“Itu rutin kami lakukan tiap pagi. Petugas dan warga binaan secara bergantian perhatikan aliran dan genangan air. Kebersihan secara umum lah kita lakukan setiap hari, ” ujar Kalapas Batam Heri Kusrita, Selasa (4/5).

Selain gencar dengan giat goro, warga binaan dan pegawai Lapas juga rutin melaksanakan olahraga kebugaran secara bergantian setiap paginya.

“Olahraga untuk jaga kebugaran tubuh juga kita laksanakan setiap pagi secara bergiliran, ” tutur Kalapas.

Sejauh ini sebut Heri, ancaman DBD belum ada di lingkungan Lapas. Sebanyak 997 (jumlah warga binaan saat ini) warga di sana belum ada yang diserang penyakit DBD.

“Yang berobat tetap ada, paling demam biasa, batuk pilek dan beberapa karena memang penyakit bawaan dari luar. Kalau DBD belum ada dan kita akan berjuang keras agar DBD tidak masuk ke dalam lingkungan Lapas ini, ” kata Heri.

Meskipun masih aman dari DBD, namun Lapas Batam tetap siaga. Selain gencar dengan goro membersihkan lingkungan, Lapas Batam juga memiliki klinik khusus untuk penanganan warga binaan yang sakit.
Sakit ringan seperti demam, batuk ataupun pilek bisa ditangani di dalam klinik Lapas.

“Petugas medis kita selalu stand by karena setiap hari ada saja yang berobat. Kalau penyakit berat yang memang membutuhkan penanganan lebih seperti operasi dan lainnya itu akan ke rumah sakit, ” ujar Kalapas.

Terkait sanitasi air di dalam lingkungan Lapas sendiri jelas Heri pada umumnya tidak ada masalah. Air masih mengalir dengan lancar hingga ke drainase luar.

Namun kendala justru ada di drainase induk di luar Lapas yang berbatasan dengan Mako Satbrimob. Drainase ini butuh normalisasi sehingga pihak Lapas sudah menyampaikan ke Pemko Batam untuk ditindak lanjuti.

“Itu saja persoalannya, tapi sudah kita sampaikan ke Pemko, ” kata Heri.

Seperti diketahui penyakit DBD ini cukup mewabah di sepanjang tahun ini. Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi minta masyarakat untuk waspada dengan ketat menjaga kebersihan lingkungan dari genangan air.

“Trendnya akan meningkat kalau musim seperti ini. Perlu diwaspadai dengan ketat menjalani pola hidup sehat dimanapun berada, ” kata Didi.

Data yang diterima dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), tiga bulan pertama di tahun 2024 ini sedikitnya sudah ada 15 pasien yang ditangani di sana. Satu orang pasien diantaranya meninggal dunia di bulan Januari lalu. Pasien yang meninggal ini dari kecamatan Seibeduk.

“Cukup banyak dan biasanya memang seperti itu di musim seperti ini. Perlu kewaspadaan kita semua, ” ujar Elin Humas RSUD Embung Fatimah Batam di Batuaji, belum lama ini.

Pasien DBD yang berobat ke RSUD ini beragam mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia dan didominasi pasien anak-anak dananak-anak. Pasien yang meninggal dunia bahkan masih berusia lima tahun.

“Jaga kebersihan rumah dan lingkungan dengan pola tiga M Plus (menguras bak penampungan air, mengubur barang bales yang bisa menimbun air dan menutup wadah tampungan air serta penggunaan alat untuk menghindari sengatan nyamuk). Orangtua harus perhatikan betul kesehatan anaknya di rumah, ” ujar Elin. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update