Sabtu, 28 September 2024

Cegah Demam Berdarah, Warga Batuaji Gotong Royong Bersihkan Lingkungan

Berita Terkait

spot_img
Goro Ansipasi banjir dan DBD Dalil Harahap55
Warga Perumahan Bagaman dan Glori di RW 023, Tanjunguncang, Batuaji melakukan goro bersama untuk antisipasi DBD dan Banjir, Minggu (12/5). Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos – Musim pancaroba dengan pola cuaca yang tak menentu ini perlu diwaspadai oleh masyarakat Batam dari serangan penyakit demam berdarah dangue (DBD). Hujan dan panas yang berjalan seiringan ini memicu suburnya perkembangan biakan nyamuk termasuk nyamuk aedes aegepty yang menjadi sumber penyakit DBD.

Kepala Dinas Kesehatan kota Batam Didi Kusmajardi sebelumnya menginstruksi agar masyarakat lebih waspada. Pola hidup sehat harus diperhatikan selama musim hujan ini. Imbauan ini ditanggapi serius oleh masyarakat di Batuaji. Setiap hari libur mereka gencar dengan gotong-royong membersihkan lingkungan terutama parit yang menjadi lokasi genangan air.



Drainase perumahan dan serta wadah penampungan air dibersihkan agar tidak menjadi tempat kembang biak nyamuk. Warga RW 23 Kelurahan Tanjunguncang misalkan laksanakan goro besar membersihkan lokasi genangan air.

Goro ini difokuskan menutup lahan yang menjadi lokasi genangan air dan membersihkan drainase di depan rumah. Mereka bersama-sama memastikan tak ada lokasi atau wadah yang menjadi genangan air di pemukiman mereka.

“Selain untuk kelancaran air biar mengurangi risiko banjir juga untuk membasmi jentik nyamuk. DBD mengintai jadi kita harus waspada. Makanya kegiatan gotong-royong ini kita galakkan kembali, ” kata Ketua RW 23 Mulyono, Minggu (12/5).

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi minta masyarakat untuk waspada dengan ketat menjaga kebersihan lingkungan dari genangan air.

“Trend demam berdarah akan meningkat kalau musim seperti ini. Perlu diwaspadai dengan ketat menjalani pola hidup sehat dimanapun berada, ” kata Didi.

Data yang diterima dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), tiga bulan pertama di tahun 2024 ini sedikitnya sudah ada 15 pasien yang ditangani di sana. Satu orang pasien diantaranya meninggal dunia di bulan Januari lalu. Pasien yang meninggal ini dari kecamatan Seibeduk.

“Cukup banyak dan biasanya memang seperti itu di musim seperti ini. Perlu kewaspadaan kita semua, ” ujar Humas RSUD Embung Fatimah Batam di Batuaji, beberapa waktu lalu.

Pasien DBD yang berobat ke RSUD ini beragam mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia dan didominasi pasien anak-anak dan anak-anak. Pasien yang meninggal dunia bahkan masih berusia lima tahun.

“Jaga kebersihan rumah dan lingkungan dengan pola tiga M Plus (menguras bak penampungan air, mengubur barang bekas yang bisa menimbun air dan menutup wadah tampungan air serta penggunaan alat untuk menghindari sengatan nyamuk. Orangtua harus perhatikan betul kesehatan anaknya di rumah, ” ujar Elin. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update