batampos – Sejumlah wilayah di Kota Batam tergenang air akibat hujan deras yang melanda sejak siang hari. Genangan air ini juga terlihat di sejumlah ruas jalan utama.
Seperti yang terlihat Simpang Kabil atau Simpang Kepri Mall, Panbil, Sekupang, hingga Jalan Engku Putri atau depan Kantor Walikota Kota Batam.
Hujan yang berlangsung kurang lebih dua jam ini, cukup menggenangi ruas jalan. Kendaraan yang melintas juga terlihat mengurangi kecepatan demi keselamatan berkendara.
Intensitas hujan yang cukup deras membuat sejumlah ruas jalan tergenang. Kota Batam hingga kini masih membutuhkan penataan aliran air atau drainase, untuk mencegah terjadinya genangan hingga banjir.
Baca Juga:Â Prakiraan Cuaca Batam: Akhir Pekan Masih Diguyur Hujan Disertai Kilat
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan penataan infrastuktur masih terus dilakukan. Menurut dia, Batam ini memiliki karakteristik curah hujan yang intens. Sehingga cepat terjadi genangan.
“Kendati demikian air ini cepat surut, karena aliran air sudah terus dibebani,” sebutnya.
Rudi mengungkapkan, melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) pihaknya sudah menugaskan untuk memetakan persoalan ketika curah hujan tinggi.
“Batam ini kalau hujan langsung deras sekali. Sehingga terjadi peningkatan debit air di saluran. Satu lagi sampah yang ada di saluran air menjadi penyumbang, sehingga air meluap ke ruas jalan,” ujarnya.
Lanjutnya, secara bertahap Pemerintah Kota Batam terus membenahi saluran air ini. Hal ini bersamaan dengan penataan infrastruktur yang sudah berjalan selama ini.
Baca Juga:Â Masyarakat Minta Jalan Cikitsu Diprioritaskan, Karena Kawasan Lain Sudah Dua Jalur
“Ukuran drainase sudah dibenahi. Saya mengimbau kepada masyarakat jangan membuang sampah ke saluran air, karena itu salah satu penyebab banjir,” ungkap Rudi.
Pembenahan drainase ini sudah berjalan. Pemko dan BP Batam juga merencanakan drainase uang terintegritas. Sehingga bisa meminimalisir terjadinya banjir.
“Drainasenya ini yang dibebani. Sehingga titik banjir bisa ditekan. Genangan di permukiman juga sudah berkurang, karena normalisasi yang rutin dilakukan. Tinggal ini persoalan yang di ruas jalan. Persoalan banjir ini harus diselesaikan,” tutup Rudi. (*)
Reporter: Yulitavia