batampos – Kawasan Kampung Aceh di Kelurahan Mukakuning, Kecamatan Seibeduk masih diawasi. Kawasan yang dikenal karena narkoba di Kota Batam ini dijaga tim gabungan dari Polri dan TNI agar praktik perjudian dan transaksi narkoba tidak terjadi lagi di sana.
Sejauh ini kampung yang berada di dekat Kawasan Industri Batamindo dan Panbil ini terpantau aman. Aktifitas yang mencolok termasuk hiburan di malam hari sudah menghilang. Beberapa waktu lalu tim gabungan Polri dan TNI telah mengobrak abrik lingkungan perjudian dan transaksi narkoba tersebut.
Jajaran Polresta Barelang bahkan memberikan perhatian yang lebih untuk kembali mensterilkan kampung tersebut. Akhir pekan kemarin, Polsek Seibeduk melakukan gotong royong di lokasi perkampungan tersebut sebagai bentuk perhatian khusus.
Baca Juga:Â Panti Asuhan di Batam Dapat Bansos Rp 25 Juta, Karang Taruna Rp 100 Juta
Pos pengamanan terpadu juga ada di sana dan disebutkan semakin diketatkan pengawasan kedepannya agar perkampungan ini benar-benar bersih dari aktifitas perjudian dan narkoba.
“Rencananya bapak Kapolda akan kembali meresmikan pos PAM Terpadu dalam waktu dekat ini. Itu masih jadi fokus perhatian baik Polri maupun TNI, ” ujar Kapolsek Seibeduk AKP Benny Syarial.
Pos ini nantinya akan secara bergantian ditempati personil tim gabungan baik dari Polri maupun TNI. “Sejauh ini situasi aman terkendali dan tidak ada aktifitas yang mencolok lagi. Kita pantau terus, ” ujar Benny.
Baca Juga: Janin Bayi Dibuang ke Kloset BCS Mall
Pantauan di lapangan, masyarakat di kawasan tersebut tetap menjalani rutinitas seperti biasa namun untuk lokasi perjudian dan hiburan transaksi narkoba terlihat sepi. Tak ada aktifitas yang mencolok seperti saat sebelum digrebek. Arena permainan biliar ataupun mesin jack pot sudah tak nampak lagi.
“Saat gerebek itu semua diangkut. Tak ada lagi aktifitas sampai sekarang,” ujar Umar, warga setempat.
Meskipun demikian, kata warga di sana, aparat kepolisian terus melakukan patroli dan pan pengawasan di jam-jam tertentu. Ini untuk memastikan tak ada lagi aktifitas yang dilarang berlangsung di sana.
“Masih banyak polisi yang pantau. Memang tak stand by lagi tapi sering patroli dan keliling anggota Intel ataupun yang pakai seragam,” ujar Emilia, warga lainnya. (*)
Reporter: Eusebius Sara