batampos – Penyakit Stroke menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada tahun 2015 dan penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada tahun 2014.
Prevalensi stroke di Indonesia tahun 2018 berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun sebesar 10,9 persen atau diperkirakan sebanyak 2.120.362 orang.
Dari data BPJS tahun 2015 penyakit stroke menghabiskan biaya pelayanan Kesehatan sebesar Rp 1,15 Triliun dan meningkat sebesar 10,4% dalam kurun waktu 1 tahun.
Menurut data Sample Registration System Indonesia pada tahun 2014 menunjukkan stroke penyebab kematian utama dari semua kelompok umur. Untuk itu, sejumlah strategi disusun pemerintah untuk menurunkan prevalensi stroke di Indonesia.
Di Kota Batam sendiri dilaksanakan kegiatan Pelaksanaan Pengendalian Penyakit stroke di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Golden View Hotel bersama Direktorat P2PTM Kementerian Kesehatan, Rabu (3/7).
Kepala Dinas Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi melalui Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Meldasari mengatakan, kegiatan pengendalian penyakit stroke di FKTP ini melibatkan dua puskesmas di Kota Batam yakni Puskesmas Tanjung Buntung dan Puskesmas Sungai Panas.
“Sasarannya adalah 100 peserta penyandang penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi wilayah kerja puskesmas masing-masing, ” ujar Meldasari, Rabu (3/7).
Menurutnya, sejumlah strategi disusun pemerintah daerah untuk menurunkan prevalensi stroke di Kota Batam ini. Mulai dengan cara memperkuat upaya promotif preventif kesehatan masyarakat seperti mengkampanyekan konsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kadar gula dalam darah, rutin melakukan aktivitas fisik dan yang tak kalah penting adalah dengan rutin cek kesehatan setidaknya enam bulan sekali.
“Sementara itu untuk kontrol minum obat tetap dilaksanakan satu bulan sekali ke puskesmas, ” tambah Melda.
Selanjutnya dalam memperkuat layanan kesehatan untuk penyakit stroke di puskesmas. Dimana saat ini, kata Melda 21 jumlah fasilitas pelayanan Kesehatan Puskesmas mempunyai program Penyakit Tidak Menular salah satunya pengendalian penyakit stroke terhadap penyandang penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi.
“Tujuanya adalah untuk mengurangi faktor risiko penyakit stroke di kota Batam, ” sambung Melda.
Penyakit stroke dapat dicegah dengan pengendalian perilaku yang berisiko, menurut data Riskesdas faktor risiko perilaku utama yang menjadi tantangan dalam upaya pengendalian penyakit tidak menular adalah perokok, obesitas, kurang aktifitas dan kurangnya kesadaran untuk cek kesehatan.
“Pencegah penyakit stroke dalam program Puskesmas adalah dengan memberikan layanan skrining kepada penderita Diabetes Militus dan Hipertensi diatas umur 40 tahun dengan edukasi, pemeriksaan kolesterol dan gula darah, ” tuturnya.
Selain itu kata Melda, cegah penyakit tidak menular dengan Cerdik yakni Cek Kesehatan, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas, Diet seimbang, Istrahat cukup dan Kelola stres. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra