Selasa, 24 September 2024

Cetak Lulusan yang Kompeten dan Siap Bekerja, Ratusan Perusahaan Telah Bergabung dengan SMK di Batam

Berita Terkait

spot_img
SMKN 1 Batam Dalil Harahap4 scaled
Ilustrasi. SMK Negeri 1 Batam di Batuaji. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos – Program revitalisasi SMK yang berorientasi pada mencetak lulusan siap kerja ternyata sudah banyak diterapkan di SMK Negeri di kota Batam. Kelas industri satu dari sekian item program revitalisasi ini sudah cukup lama ada di beberapa SMK Negeri di Batam.

Selain SMKN I Batam dengan lima kelas industri, SMKN 3 Batam juga demikian. Ada empat yang sudah aktif yakni kelas industri Fiber Optik PT. Telkom Indonesia, kelas industri Honda PT. Capella Dinamik Nusantara, kelas kewirausahaan dan Teaching Factory PT. Mechatronic Education Solution (MES) Batam.



“Tahun ini kemungkinan ada penambahan lagi kelas industri ini karena ada dua yang sedang diproses yakni kelas industri PT Panasonic Manufactoring Indonesia dan kelas industri Daihatsu. Mudah-mudah jadi biar semakin kuat program kerja sama dengan industri untuk meningkatkan mutu pendidikan siswa, ” ujar Agus.

Baca Juga: Punya Mutu dan Kualitas, 104 Lulusan SMKN I Langsung Diserap Sebagai Tenaga Kerja

Seperti yang diketahui bahwa program revitalisasi SMK yang salah satu poinnya adalah memperkuat kerja sama lembaga pendidikan dengan dunia industri tidak lain untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia agar bisa mencetak lulusan yang siap bersaing di dunia kerja. Industri dilibatkan agar materi pembelajaran di sekolah sesuai dengan kebutuhan dunia kerja di masing-masing wilayah.

Batam yang dikenal sebagai kota industri tentu harus memperkuat program ini. Setiap SMK diharuskan untuk menggandeng dan meningkatkan kerja sama dengan kalangan industri. Pelaku industri juga harus mendukung pendidikan di Batam sebab ada hubungan timbal baliknya. Jika sekolah bisa mencetak lulusan yang siap kerja dan berkompeten tentu akan memudahkan perusahaan dalam merekrut tenaga kerja yang sesuai dengan bidang produksinya.

Untuk industri galangan kapal misalkan, Batam kini punya SMK yang khusus untuk perkapalan. Itu adalah SMKN 5 Batam yang hadir dengan program kejuruan yang lebih condong ke bidang perkapalan. SMK yang berada di wilayah Dapur 12, kelurahan Seipelenggut, Kecamatan Sagulung ini juga sudah cukup banyak menyuplai tenaga kerja ke perusahaan galangan kapal, sebab tidak sedikit perusahaan galangan kapal yang menyokong mutu pendidikan di sekolah tersebut melalui program kerja dan MoU.

“Untuk SMKN 5 ini belum ada kelas khusus industri, karena memang program kejuruan kita umumnya cocok dengan kebutuhan tenaga kerja perkapalan yang ada. Tapi kita punya 100 an perusahaan yang sudah ada MoU dan Kerja sama dalam berbagai bidang. Mulai dari penempatan siswa magang, perekrutan tenaga kerja serta penyuplaian (bantuan) alat praktek dan perlengkapan sekolah siswa. Ini sangat membantu memang dalam hal meningkatkan mutu pendidikan anak-anak di sini, ” ujar Kepala SMKN 5 Batam Hendra Debeny.

Sebagai SMK Perkapalan, SMKN 5 Batam memiliki 10 program keahlian yakni tekni pemesinan, teknik elektronika industri, teknik pemesinan kapal, teknik grafika, teknik instalasi tenaga listrik, teknik komputer dan jaringan, teknik kelistrikan kapal, teknik pengelasan kapal, multimedia dan desain rancang bangun kapal.

“Dari jurusan yang ada ini sudah sesuai dengan kebutuhan dunia industri perkapalan di Batam dan Alhamdulillah yang direkrut oleh perusahaan yang sudah ada kerja sama cukup banyak tiap tahun, ” kata Hendra.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Andi Agung menekankan peran aktif industri untuk mendukung dunia pendidikan di Kepri sangat diperlukan untuk mencetak tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Perusahaan harus ambil andil dengan program pendidikan yang ada agar sama-sama saling membangun.

Kepala Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Cabang Batam Kasdianto juga menyampaikan hal yang sama. Kelas industri dan program kerja sama industri harus terus ditingkatkan agar menciptakan lulusan SMK yang siap bersaing dan sesuai dengan kebutuhan industri nantinya.

“Sudah cukup banyak dan kita berharap terus bertambah dukungan dari industri untuk kemajuan dunia pendidikan di Batam ini, ” ujar Kasdianto. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update