batampos – Dinas Kesehatan Provinsi Kepri dan Balai POM di Batam menemukan beberapa pedagang di Kota Batam dan Tanjungpinang menjual ciki ngebul yang menggunakan nitrogen untuk mendapatkan sensasi asap ketika camilan itu masuk mulut. Atas temuan ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, M Bisri, meminta agar orangtua tidak membelikan anaknya makanan ciki ngebul karena nitrogen berpotensi bahaya saat ditelan dan masuk ke tubuh.
“Ciki ngebul ini merupakan makanan, yang diberikan sentuhan berupa nitrogen. Padahal, nitrogen ini tidak boleh bersentuhan dengan makanan. Sangat berbahaya,” kata Bisri, Senin (9/1).
Ia mengatakan, sudah ada laporan mengenai efek dari ciki ngebul ini, yakni di Tangerang, Banten. Laporan itu menyampaikan efek yang menyebabkan sakit perut berupa kebocoran lambung usai seorang anak mengonsumsi camilan tersebut.
Baca Juga:Â Ada 902 Kasus Demam Berdarah di Batam Sepanjang 2022
“Nitrogen ini adalah bahan kimia. Begitu masuk perut, dapat menyebabkan iritasi di lambung atau usus. Sehingga menyebabkan sakit perut atau gangguan pencernaan,” terang Bisri.
Oleh sebab itu, Bisri berharap tidak ada lagi penjualan ciki ngebul ini di Kepri. Saat tim dari Dinas Kesehatan dan BPOM di Batam melakukan pengawasan, juga memberikan edukasi ke penjual.
Balai POM di Batam juga tidak merekomendasikan makanan dengan sentuhan nitrogen tersebut. Hal itu disampaikan oleh Kepala Balai POM di Batam, Lintang Purba Jaya.
“Kami tidak rekomendasikan, sampai ada kajian terbaru yang keluar soal hal ini,” tuturnya.
Baca Juga:Â Pemeriksaan Sampel Covid-19 Berkurang, Ini yang Dikerjakan BTKLPP Batam Sekarang
Ia mengatakan, dari pengawasan yang dilakukan, camilan dengan menggunakan nitrogen cair itu ditemukan di beberapapusat perbelanjaan atau makanan pinggir jalan di Batam dan Tanjungpinang.
“Kami sangat tidak rekomendasikan nitrogen cair untuk pangan,” ujar Lintang.
Balai POM di Batam sedang menelusuri asal muasal nitrogen tersebut. Selain itu, juga mengusut jenis nitrogen cair yang bersentuhan dengan makanan.
“Meskipun hanya untuk memberikan efek dingin atau bagaimana, tak boleh nitrogen ini bersentuhan dengan makanan,” ungkap Lintang. (*)
Reporter: FISKA JUANDA