batampos – Proses pembangunan Container Yard di Pelabuhan Batuampar seluas 2 Hektare (Ha) telah selesai. Saat ini, proyek pembangunan Container Yard dilanjutkan disisi bagian Utara Pelabuhan Batuampar seluas 1,8 Ha.
Direktur Badan Usaha Pelabuhan, Dendi Gustinandar, mengatakan, Pelabuhan Batuampar mempunyai lahan seluas 10 Ha yang akan dijadikan sebagai area Container Yard. Namun, pembangunan itu dikakukan secara bertahap.
“Kita punya lahan lagi 10 hektar disitu dan kita bangun sekarang, areanya 1,8 Ha dan rencananya akan selesai tahun ini,” kata Dendi.
Sehingga kata dia, saat ini masih ada 8,2 Ha lagi yang akan dibangun bertahap dan sesuai dengan kebutuhannya.
Mengenai kapasitas dengan selesainya 2 Ha area Container Yard tersebut, Dendi menjelaskan, dengan lahan seluas 1 Ha akan bisa menampung 50.000 TEUs per tahun. Dengan asumsi masa inap (dwelling time) kontainer selama 5 hari.
Untuk 1 Ha dan dwelling selama 5 hari itu ia berkaca dari beberapa pelabuhan lain. Sementara untuk di Batam, dwelling time kontainer tidak sampai 5 hari. Sehingga, untuk kapasitasnya akan lebih banyak.
“Kalau umpamanya dwelling 2 hari tentunya bisa lebih,” jelasnya.
Sebelumnya, Dendi mengungkapkan ada sejumlah pekerjaan dalam pembangunan Pelabuhan Batuampar.
Selain perluasan area Container Yard, BP Batam juga telah memesan Container Crane dari Korea Selatan.
“Saat ini sudah dilakukan, insya allah akhir tahun ini sudah dikirim kesini. Sesuai dengan kontrak kalau tidak salah sekitar Rp 123 miliar,” katanya.
Dendi mengungkapkan bahwa Contaner Crane ini merupakan yang pertama di Batam.
“Ini pertama, kalau yang lainnya Mobile Crane semua ini,” jelasnya.
Ia melanjutkan, salah satu kelemahan dari Pelabuhan Batuampar adalah kurang dalamnya laut di sisi selatan Pelabuhan Batuampar.
Sehingga proses dredging atau pengerukan sudah mulai dilakukan hingga minus (-)12 mLWS.
“Jadi 2/3 dari kolam akan didalami sampai minus 12,” katanya.
Ia mengungkapkan, pada bagian sisi selatan itu akan dilakukan pengerukan hingga rata-rata kedalamannya minus 12.
Namun jika ada batu di kedalaman laut, tentunya hal itu tidak bisa dilakukan. Namun, pengerukan hingga minus 12 itu akan tetap diusahakan.
Saat ini kata dia, kedalaman yang capai minus 13 hanya ada di depan sisi selatan. Sementara untuk area yang dilakukan pengerukan saat ini, kedalamannya bervariatif, mulai dari minus 3, minus 5 hingga minus 9.
“Nanti akan diperdalam sehingga akan mempermudah bagi kapal masuk. November ini insya allah selesai,” imbuhnya.(*)
Reporter: Eggi Idriansyah