batampos – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam menggelar acara ”Cross Malay Culture Festival” di depan Museum Batam Raja Ali Haji di Dataran Engku Putri, Batam Center, 12-15 Desember 2024. Festival yang didukung oleh Kementerian Pariwisata RI ini, menjadi magnet baru bagi wisatawan mancanegara (wisman) dan domestik. Di sini, pengunjung bakal dimanjakan dengan beragam acara yang memadukan pesona kuliner dan seni budaya lintas negara (cross border festival).
Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata, mengungkapkan bahwa acara ini tidak hanya bertujuan untuk memeriahkan akhir tahun, tetapi juga mendukung pencapaian target kunjungan wisman ke Batam.
“Kami ingin menjadikan festival ini sebagai ikon tahunan yang mampu menarik perhatian dunia. Tidak hanya untuk warga Batam, tetapi juga bagi wisatawan dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia,” ujarnya.
Sebanyak 75 tenant kuliner siap memanjakan selera pengunjung dengan hidangan lezat yang khas. Mulai dari makanan tradisional hingga menu modern, semua tersedia di bazar kuliner ini. Suasana semakin hidup dengan aroma masakan yang menggoda dan antusiasme pengunjung yang terus berdatangan.
Di sisi lain, panggung seni budaya menghadirkan beragam pertunjukan spektakuler. Salah satu daya tarik utama adalah pertunjukan Reog Ponorogo, seni tradisional yang sarat makna. Selain itu, bakal ada juga zumba party dan tak ketinggalan live music oleh Hot Daddy Band yang akan menambah semarak suasana festival.
Sebagai wujud pelestarian budaya lokal, seni jaranan ”Turunggo Putro Mataram” dan lomba tari persembahan tingkat Sekolah Dasar se-Kota Batam juga akan menjadi daya tarik.
”Kegiatan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkenalkan seni tradisional kepada generasi muda,” kata Kepala Dinas.
Untuk diketahui, dengan lokasi geografis yang strategis, Batam memang menjadi magnet dalam menarik wisman dari kawasan ASEAN. Festival seperti ini diharapkan dapat memperkuat posisi Batam sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Tidak hanya sekadar hiburan, Cross Malay Culture Festival menjadi ajang untuk mempererat hubungan budaya lintas negara.
”Pengunjung dapat merasakan harmoni dari perpaduan budaya lokal dan internasional yang disajikan dalam setiap program acara,” ujar Ardiwinata.
Masyarakat Batam dan sekitarnya diimbau untuk turut memeriahkan festival ini. Kehadiran pengunjung lokal akan menjadi salah satu faktor penting dalam menyukseskan acara sekaligus meningkatkan citra Kota Batam di mata dunia.
Ardiwinata juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan pelaku pariwisata untuk menyukseskan acara ini.
”Mari ramaikan Cross Malay Culture Festival dan nikmati momen tak terlupakan dengan cita rasa kuliner dan seni budaya terbaik. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mendukung pariwisata Batam dan menjadi bagian dari semangat pelestarian budaya lintas bangsa,” tutupnya. (*)