batampos – Harga sayuran kembali melonjak tinggi dalam sepekan terakhir ini. Ini karena curah hujan yang cukup tinggi di berbagai daerah yang menyebabkan petani gagal panen. Hasil panen menipis sehingga terjadi kenaikan harga.
Pantauan Batam Pos di sejumlah pasar basah di Batuaji, semua jenis sayuran naik hampir dua kali lipat. Sayuran yang biasa disuplai petani lokal seperti kangkung, bayam dan daun singkong misalkan kini bertengger diangka Rp 18 ribu perkilogram hingga Rp 20 ribu perkilogram. Demikian juga sayuran yang didatangkan dari luar seperti sawi, kacang panjang juga naik harga yang cukup drastis. Rata-rata diatas angka Rp 25 ribu perkilogram.
“Petani gagal panen karena hujan terus, makanya naik harga sayur, ” ujar Dedi, pedagang sayur di pasar basah SP Plaza, Sagulung.
Jhoni, pedagang lain di pasar Fanindo, Batuaji bahkan yakin harga sayuran ini akan terus meroket jika curah hujan tetap tinggi.
“Keluarga saya di kampung (Sumatera Utara) petani Sayur, jadi memang susah kalau hujan terus. Rusak semua (tanaman) sayur. Kalau curah hujan tetap tinggi pasti akan naik lagi harga sayuran ini, terutama yang didatangkan dari luar Batam, ” kata Jhoni.
Ridwan, petani sayur di Marina juga mengamini imbas gagal panen dari curah hujan yang cukup tinggi ini. Lahan kebun sayuran seluas lapangan sepak bola kini hanya bisa menghasilkan 5 hingga 10 kilogram saja dalam sehari. Berbagai macam sayuran yang ditanam sebagian besar rusak karena terjangan air hujan. Bayam dan sawi banyak yang tidak bisa dipanen karena membusuk bagian batang dan daunnya.
“Kacang panjang pun gagal panen semua. Kebanyakan air jadi membusuk akar tanaman, ” kata Ridwan.
Sahat, salah satu penyuplai sayuran dari luar Batam ke beberapa pasar basah di Batuaji dan Sagulung menjelaskan, sayuran yang dikirim dari luar Batam jumlahnya terus menurun di setiap pengiriman. Begitu juga dengan komoditas bumbu dapur seperti cabai, bawang dan sejenis juga mulai berkurang karena alasan yang sama.
“Memang begitu kalau stok berkurang harga pasti naik. Petani pun tak mau rugi kali. Biaya perawatan mahal makanya harga jual disesuaikan dengan hasil panen, ” ujar Sahat.
Lonjakan harga sayuran jelang hari raya Idul Adha ini mengkuatirkan masyarakat terutama kaum ibu-ibu. Beberapa ibu rumah tangga yang dijumpai di pasar mengeluhkan lonjakan harga sayuran ini. Mereka berharap ada solusi dari pemerintah atas lonjakan harga sayuran ini.
“Operasi pasar murah kalau boleh datangkan juga grosir sayuran biar lebih murah kayak kebutuhan sembako lainnya,” harap Isnawati, seorang ibu rumah tangga di Batuaji. (*)
Reporter: Eusebius Sara