Minggu, 29 September 2024

Cuaca Panas Diprakirakan Hingga Pertengahan Mei

Berita Terkait

spot_img
Cuaca Panas Terik Dalil Harahap8
Ilustarsi. Warga Batam berpayung karena cuaca yang panas. Foto: .Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Suhu udara di wilayah Kepri selama beberapa minggu terakhir terasa amat panas. Bahkan efek dari cuaca panas, membuat pandangan jadi bias seperti berkabut.

Seperti cuaca di wilayah Batam pada Jumat (14/4), terasa cukup panas dan gerah. Bahkan saat berada diluar ruangan, panas cukup menyengat meski sudah mengenakan pakaian tertutup.



Asni, warga Batam Center, mengaku cukup kegerahaan dengan suhu udara selama beberapa hari terakhir. Pendingin ruangannya pun terasa kurang dingin, karena panas yang cukup tinggi.

Baca Juga: Kejari Batam Peduli dan Berbagi Berkah Ramadan

“Sudah pakai kipas angin dan AC, tapi tetap terasa panas. Apalagi tadi sempat keluar, panasnya luar biasa, bikin kulit perih,” ujar Asni.

Menurut dia, suhu cuaca membuat dirinya seperti dehidrasi. Apalagi dalam kondisi ia yang tengah menjalani puasa di bulan suci Ramadan.

“Haus banget rasanya, padahal tak ngapain-ngapain, cuma keringat luar biasa keluar. Jadi suka haus tapi puasa kan,” sebutnya.

Baca Juga: Paling Diminati, Daging Beku Terjual 450 Kg per Hari di Pasar Murah

Koordinator Bidang Data dan Informasi Stamet Hang Nadim, Suratman, membenarkan suhu udara yang cukup panas di wilayah Kepri.

Kondisi diatmosfer saat ini dinilai kelembapan udara lapisan atas yang relatif rendah, menyebabkan potensi pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Kepri kurang signifikan.

Untuk suhu Batam yang terpantau dari Bandara Hang Nadim Batam, tercatat sampai 32,2 derajat.

“Memang udara terasa lebih panas, karena sinar matahari langsung ke bumi. Pertumbuhan awan sangat sedikit, jadi memang terasa lebih panas,” jelasnya.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Arus Penumpang di Pelabuhan Internasional Masih Normal

Disinggung terkait kondisi udara yang terlihat berkabut, menurut Suratman terjadi karena efek panas fatamorgana, yang menyebabkan pandangan menjadi bias seperti berkabut.

“Untuk kabut tidak ada, namun memang lebih ke efek panas. Yang membuat pandangan jadi bias,” sebut nya.

Menurut dia, kondisi panas wilayah Kepri diperkirakan sampai dengan pertengahan Mei. Karena normalnya bulan Mei merupakan puncak hujan wilayah Kepri.

“Sampai pertengahan Mei, kecuali ada pergeseran musim,” ujarnya.

Baca Juga: Warga Tanjunguncang Semakin Sulit Dapatkan Air Bersih, Terpaksa Beli Air Galon

Ia mengimbau masyarakat Kepri agar mengurangi aktivitas diluar ruangan, apalagi yang tengah menjalankan ibadah puasa.

Namun jika memang harus berada diluar ruangan, sebisa mungkin gunakan pakaian yang nyaman dan tertutup. Sehingga tidak merasakan langsung sinar matahari langsung ke kulit.

“Perbanyak cairan agar tak dehidrasi, jaga kesehatan juga. Terutama untuk yang tengah berpuasa, dengan menjaga cairan di tubuh saat berbuka dan seblum sahur,”imbaunya.(*)

Reporter: Yashinta

spot_img

Update