Minggu, 22 September 2024

Dalam 9 Hari 497 Warga Batam Menderita ISPA, Paling Banyak Usia 9 – 60 Tahun

Berita Terkait

spot_img
ilustrasi ISPA
Ilustrasi. Foto: jawapos.com

batampos – Ratusan warga Kota Batam terkena penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di sepanjang bulan Oktober 2023 ini. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Batam, sampai dengan 9 Oktober 2023 ini ada 497 warga Batam yang kena penyakit ISPA. Jumlah tersebut terbagi di dalam ISPA non Pneumonia dan ISPA Pneumonia.

“Ini data yang masuk dari seluruh laporan puskesmas se-Kota Batam, ” ujar Kepala Dinas Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi, Selasa (10/10).



Dikatakan Didi, banyaknya kasus ISPA di Batam di sepanjang Oktober 2023 ini juga tak lepas dari kabut asap yang melanda Batam saat ini. Imbasnya, banyak warga yang mengeluh batuk dan radang tenggorokan sehingga berobat ke puskesmas.

“ISPA ini sangat rentan dengan kondisi udara. Terutama lagi bagi kelompok sensitif seperti anak-anak dan mereka memiliki riwayat penyakit jantung, asma dan paru-paru, ” ungkap Didi.

Baca Juga: Kabut Asap Belum Ganggu Jadwal Pelayaran Internasional

ISPA non-pneumonia umumnya dikenal masyarakat dengan istilah batuk-pilek. Apabila batuk-pilek disertai dengan gejala lain, seperti kesukaran bernapas dan peningkatan frekuensi napas, maka termasuk ISPA pneumonia. ISPA pneumonia atau radang paru-paru ini memerlukan perawatan medis yang cepat serta bisa menyebabkan kematian bagi penderitanya.

“Sebagian besar dari infeksi pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk dan pilek. Namun jika ISPA yang berkelanjutan akan menjadi Pneumonia atau infeksi paru-paru, ” tuturnya.

Didi menambahkan, ada empat kategori umur yang terkena ISPA di sepanjang Oktober ini. Tertinggi usia 9 tahun sampai 60 tahun dengan 271 kasus. Lalu disusul usia 0 sampai 5 tahun dengan jumlah 100 kasus. Selanjutnya usia 5-9 tahun sebanyak 69 kasus dan usia diatas 60 tahun dengan 60 kasus.

“Sehingga totalnya 497 kasus,” tuturnya.

Baca Juga: Balai Rehabilitasi BNN Batam Rehab 175 Pecandu Narkotika, Tidak Ada Pungutan Biaya

Sementara itu kasus ISPA tertinggi ada di Puskesmas Pancur dengan 157 kasus. Lalu Puskesmas Sungai Lekop dengan 35 kasus dan Puskesmas Baloi Permai, Baloi dengan 29 kasus.

Lebih lanjut Didi menyampaikan beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat agar tetap sehat dan fit di masa kabut asap seperti sekarang ini. Pertama apabila melakukan aktivitas di luar rumah hendaknya menggunakan masker. Mengurangi aktivitas di luar rumah, kalau dirasa tidak perlu apalagi kondisi udara tidak sehat saat ini bisa berdampak kepada kesehatan.

“Selain itu hendaknya masyarakat mengkonsumsi makanan bergizi seimbang serta cukup air putih, ” pungkasnya. (*)

 

 

Reporter: Rengga Yuliandra

 

spot_img

Update