batampos – Pemerintah Kota (Pemko) Batam telah memperoleh Rp34 miliar dari dana Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) sepanjang Januari hingga Oktober 2024. Dana ini dialokasikan secara khusus untuk mendukung program pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri di Batam.
Dana yang diperoleh dari IMTA ini diharapkan dapat mencapai target APBD-P sebesar Rp45 miliar. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Batam, Rudi Sakyakirti, menyampaikan bahwa sebagian besar dana tersebut dimanfaatkan untuk sertifikasi serta peningkatan pelatihan kerja bagi pencari kerja di Batam.
“Dana IMTA ini sangat membantu untuk mengembangkan pelatihan yang tepat sasaran, terutama di sektor-sektor prioritas seperti galangan kapal dan migas. Melalui evaluasi, kami memastikan program pelatihan sesuai dengan kebutuhan industri yang ada,” kata Rudi, Jumat (1/11).
Rudi optimistis bahwa penerimaan IMTA dapat mencapai Rp40 hingga Rp43 miliar, mes-kipun target awal di APBD murni adalah Rp40 miliar. Pada Oktober lalu saja, penerimaan dari IMTA mencapai sekitar Rp3 miliar, dan kemung-kinan masih ada tambahan dari pekerja asing yang memperpanjang izin hingga akhir November.
Program pelatihan kerja di Batam tahun ini mencakup peningkatan keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan, sehingga peserta pelatihan lang-sung diprioritaskan untuk bekerja sesuai keahlian mereka.
“Tidak ada lagi kasus pelatihan yang tidak tepat guna, karena sekarang pelatihannya disesuaikan dengan permintaan perusahaan,” tambahnya.
Disnaker Batam memulai pelaksanaan pelatihan dengan membuka 48 pelatihan kerja dan 30 pelatihan peningkatan produktivitas bagi tenaga kerja dan pekerja pada Januari 2024. Program ini menyasar total 1.780 peserta yang terdiri dari 1.161 pencaker dan 619 tenaga kerja yang sudah bekerja. Jenis pelatihan yang ditawarkan meliputi berbagai bidang keterampilan yang dibutuhkan industri di Batam.
”Ada 48 pelatihan kerja dan 30 pelatihan peningkatan kerja yang kami siapkan. Di antaranya, pelatihan forklif, bahasa Korea, rigger, autocad muda, bahasa Inggris/asing pariwisata, las 3G SMAW, teknisi jaringan komputer, las 5G (PIPE) SMAW serta pelatihan welder 3G/4G.
Selain itu, Disnaker Batam juga melaksanakan Program Bimbingan Teknis (Bimtek) dan sertifikasi gratis yang sudah dimulai sejak 16 September 2024. Program ini diseleng-garakan di berbagai Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang telah ditunjuk Disnaker. Terdapat 10 jenis pelatihan yang ditawarkan dalam program bimtek ini, antara lain K3 Teknisi Listrik: Teknisi Forklift, AK3 Umum, Fitter Pipe, Welder 6G FCAW, Security Pratama, Welder 6G SMAW, Welder 6G GTAW, Teknisi K3 Bekerja di Ketinggian, dan Teknisi Kelistrikan.
”Program ini menyediakan 206 kuota peserta dan diharapkan sertifikasi yang diberikan akan meningkatkan daya saing tenaga kerja Batam, karena sertifikasinya diakui secara nasional dan regional,” tambahnya.
Disnaker dan sejumlah perusahaan di Batam telah bersepakat untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal. Pelatihan yang disediakan diharapkan dapat mencetak tenaga kerja yang siap kerja dan relevan dengan kebutuhan industri.
Sebagai informasi, tahun ini Pemko Batam menganggarkan sekitar Rp30 miliar untuk program pelatihan tenaga kerja, yang ditargetkan melatih sekitar 2.500 pencari kerja maupun tenaga kerja yang telah bekerja. (*)
Reporter: Arjuna