Sabtu, 23 November 2024

Dapil Neraka dan Dapil Surga di Batam Versi Kontestan Pemilu 2024

Berita Terkait

spot_img

batampos – Perebutan kursi parlemen tingkat Kota Batam di daerah pemilihan 6 yang meliputi Kecamatan Sekupang dan Belakangpadang yang tampak senyap-senyap saja, ternyata tak seperti yang dilihat di permukaan.


Tampaknya saja dapil 6 wilayahnya adem, ternyata hampir seluruh kandidat atau kontestan, semua menyatakan Dapil 6 Kota Batam tak kalah panas dibandingkan dapil lain seperti misalnya dapil Batamkota-Lubukbaja yang masyarakat biasa menjulukinya dengan dapil neraka.

Kenapa disebut Dapil 6 Sekupang-Belakangpadang merupakan salah satu dapil yang dianggap neraka? Sejumlah kontestan atau caleg yang maju melalui dapil 6 mengatakan, para kontestan di sana persaingannya sangat ketat. Selain itu bercokol sejumlah nama incumbent, bahkan ada juga beberapa nama calon yang merupakan ketua parpol, baik di tingkat anak cabang atau tingkat kecamatan, ataupun tingkat kota yang biasa disebut DPC.

Sebut saja misalnya pendatang baru dari Partai PKB dengan nomor urut 2 atas nama Mochamad Misbahul Huda, yang maju sebagai calon anggota DPRD Batam dari Dapil 6 Sekupang-Belakangpadang. Berlatar belakang pengurus Nahdlatul Ulama di Batam, saat ini Misbahul Huda dipercaya menakhodai PKB di Kecamatan Sekupang.

Baca Juga: Nama-nama Besar Berebut 7 Kursi di Dapil Sekupang dan Belakang Padang

Kepada Batam Pos Huda, panggilan akrab Mochamad Misbahul Huda, yakin semua kontestan yang maju melalui Dapil 6 Sekupang-Belakangpadang akan tampil all-out agar bisa duduk sebagai anggota DPRD Batam.

“Semua kontestan pastinya akan all-out, baik dari persiapan peraga kampanyenya, ataupun strategi mengenalkan diri ke masyarakat, seperti mengenalkan visi-misi seandainya duduk sebagai anggota DPRD Batam. Namanya kompetisi, tujuan utamanya adalah jadi pemenang,” ujar Huda.

Ketua paguyuban warga Nganjuk Kota Batam ini menegaskan, dirinya memiliki keyakinan dan optimisme yang tinggi dan all out maju pada pencalegan tahun ini.

“Saya menargetkan tahun 2024 kursi PKB dari dapil 6 di Batam minimal tetap seperti 2019, kalau bisa bertambah lagi. Segala sesuatu itu tak ada yang mustahil kalau diniati dan kerja keras, serta kesungguhan,” terangnya.

Dengan latar belakang sebagai nakhoda PKB di Sekupang, pengurus masjid, pengurus RT, dengan apa yang sudah dilakukannya turun langsung ke masyarakat Sekupang, dan dukungan utama dari keluarga, lingkungan kerja, serta masyarakat, Misbahul Huda yakin dirinya akan duduk sebagai anggota DPRD Batam tahun depan.

“Saya maju tahun ini benar-benar all out, saya serius seribu persen. Saya memiliki gaya yang berbeda dalam melakukan pendekatan ke masyarakat, yakni menysar ke keumatan, karena latar belakang saya agak sedikit santri,” ujarnya.

Baca Juga: Masuk Masa Kampanye, Bawaslu Batam Mulai Pengawasan Peserta Pemilu 2024

Tak itu saja, Misbahul Huda maju pencalegan dari Dapil 6 Sekupang-Belakangpadang akan menggunakan jargon perubahan. Namun dalam artian perubahan yang menjadi lebih baik lagi, perubahan yang bersifat membangun, bukan mengubah total, bahkan memberangus yang sudah ada.

“Yang sudah bagus, dipertahankan, bahkan kalau bisa ditingkatkan lagi. Sudah tepat sasaran atau belum, kalau belum terus diperbaiki. Itu merupakan salah satu visi-misi yang saya usung pada pencalegan tahun depan ini. Yang sudah baik ditingkatkan, yang belum baik diluruskan menjadi baik, itu namanya perubahan yang sebenarnya,” tegasnya.

Misbahul Huda mengakui pembangunan fisik di Batam saat ini luar biasa sekali. Hal itu baginya sangat dibutuhkan masyarakat di Batam. ” Namun jangan dilupakan juga, terpenting itu pembangunan SDM nya juga harus dilakukan sejak dini agar selaras dengan pembangunan fisik,” terangnya.

Lantas apa yang dibutuhkan masyarakat sebenarnya agar menjatuhkan pilihannya caleg pilihannya atau terpilih di masyarakat? Misbahul huda menegaskan yang dibutuhkan masyarakat kepada calonnya itu hanya satu, calon anggota DPRD yang mampu melayani masyarakatnya.

“Seandainya masyarakat mendapati kesulitan, sebagai orang yang dipilih masyarakat, harus mampu membantu mengurai kesulitan itu, terpenting mampu mewujudkan pemerataan pembangunan untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.

Terkait caleg milenial peluangnya seperti apa pada kontestasi pileg di Dapil 6 Sekupang-Belakangpadang? Misbahul Huda menegaskan, semua calon posisinya berada di peluang yang sama.

“Kontestasi itu tak memandang junior, senior, semua punya peluang yang sama. Siapa yang mampu mengambil hati masyarakat, dialah pemenangnya, dengan beragam cara tentunya,” tegasnya.

Baca Juga: Pengiriman PMI Ilegal Melalui Batam Masih Marak, Cegah Pengiriman dari Tempat Asal

Beda halnya dengan calon incumbent dari parpol yang sama dari PKB yakni Hendrik, yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD Batam yang terpilih dari dapil yang masih sama, yakni Dapil 6 Sekupang-Belakangpadang.

Bagi kontestan lainnya, menganggap Dapil 6 Sekupang-Belakangpadang adalah dapil neraka, ketat persaingan dalam perebutan suara masyarakat, Hendrik justru mengaku Dapil 6 Sekupang Belakangpadang adalah dapil surga.

“Kenapa saya menilai dapil 6 ini dapil surga? Karena saya sudah membuktikan diri lima tahun lalu, mampu duduk dan terpilih sebagai anggota DPRD Batam, hasil dari terpilih dan dipercaya masyarakat Sekupang-Belakangpadang pada kompetisi di dapil 6 ini,” terangnya.

Kali ini maju sebagai kontestan untuk kedua kalinya dengan nomor urut 1, menurut Hendrik, tujuan utama masyarakat menjatuhkan pilihannya kepada para caleg yang berkontestasi, yakni mampu menjadi corong, tempat mengadu masyarakat yang mendapati kesulitan.

“Itulah inti tugas dari wakil rakyat di semua dapil. Intinya wakil rakyat ini harus mampu menjadi sandaran, rujukan masyarakat pemilihnya untuk dapat mengurai kesulitan yang dihadapi konstituennya,” terang ucok, panggilan akrab Hendrik.

Menurutnya dibanding pileg 2019, pileg tahun depan ini tak ada perbedaan yang signifikan. Bedanya hanya di jumlah kontestan yang semakin banyak, seiring bertambahnya banyak parpol peserta pemilu.

“Bagaimana caranya semua kontestan ini mampu berkolaborasi mengenalkan diri ke masyarakat, mengenalkan program kerjanya kalau terpilih nantinya, tanpa adanya saling menjatuhkan atau sikut-sikutan, itulah yang membedakan antara kontestan satu dengan lainnya. Berkompetisilah dengan sehat, damai, adem, gunakan cara yang santun tanpa menjatuhkan kontestan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga: Kepri Masih Rawan Peredaran Narkotika, Kapolresta Barelang Beberkan Buktinya

Lain halnya dengan calon yang merupakan pendatang baru, nakhoda Partai Demorkrat di Batam ini. Memang tergolong pendatang baru di kancah perpolitikan, khususnya pencalegan. Namun nama yang satu ini sudah sangat dikenal masyarakat luas di Batam. Dia adalah M Al Ichsan, salah satu pengusaha sukses bidang jasa pengamanan di Batam.

Berbekal pengalamannya di beragam organisasi masyarakat, M Al Ichsan optimis akan terpilih atas pencalegannya dari dapil 6 Sekupang-Belakangpadang.

“Kenapa saya seoptimis itu? Karena niat saya baik, ingin mengabdi ke masyarakat Sekupang-Belakangpadang. Saya maju bukan untuk main-main, saya maju pada pencalegan ini dengan sangat serius dan sungguh-sungguh,” ujarnya.

Ichsan, panggilan akrabnya M Al Ichsan, menilai caleg yang maju hanya berbekal untung-untungan, tanpa ada keseriusan, pasti muaranya apabila nanti terpilih sebagai wakil rakyat, pastinya hasilnya kerjanya ke masyarakat juga tak akan serius.

“Kandidat yang serius dan bersungguh-sungguh tujuan utamanya maju itulah, yang nantinya akan mampu amanah kepada masyarakat selaku konstituennya, dan itu ada di saya,” tegasnya dengan yakin.

Kontestan dari latar belakang keluarga besar TNI ini menjunjung tinggi disiplin, dan etos kerja. Utamanya selalu menjunjung tinggi dalam mentaati aturan, seperti misalnya tak akan mau berkampanye sebelum waktu yang dibolehkan oleh aturan.

Ia tak mau ikut-ikutan seperti kontestan kebanyakan yang di Batam yang marak mengangkangi aturan dengan nekat memasang belasan bahkan puluhan titik baliho pencalonannya, disertai nomor urut dan dapil nya.

“Itu justru akan menggerus namanya di mata masyarakat jadi buruk, belum apa apa, si calon sudah mengangkangi aturan dengan bertaburan baliho kampanyenya meski aturan pemilu belum membolehkan. Gimana mau meluruskan kesulitan masyarakat, gimana mau melakukan perbaikan, sedangkan kontestan belum apa-apa sudah menabrak aturan, mencuri start,” tegasnya.

Baginya seluruh kontestan yang maju sebagai calon anggota DPRD Batam dari dapil 6 Sekupang-Belakangpadang adalah, kontestan yang baik semua, dan memiliki track record yang baik juga.

“Semua kontestan di Sekupang-Belakangpadang ini saya katakan bagus semua. Baik itu yang incumbent maupun pendatang baru. Saya yakin dengan pencalonan saya, karena saya bersungguh-sungguh, turun ke masyarakat, apa suara masyarakat yang harus kita akomodir seandainya terpilih nanti,” terangnya.

Apa yang sebenarnya dicari masyarakat, yang diharapkan masyarakat terhadap calonnya? Ichsan menegaskan, ketulusan, keseriusan calon dalam bekerja, mau melayani, itulah yang menurutnya kontestan yang akan terpilih nantinya, itulah kontestan yang benar-benar dipilih oleh suara masyarakat.

Ia tak menampik bahwa cara-cara politik uang atau money politics yang akan digunakan oleh kontestan itu akan selalu ada dimanapun dapil nya berada. Hal itulah yang Ichsan haramkan dari pencalonannya.

“Masyarakat sekarang ini sudah semakin cerdas. coba hitung saja kalau calon itu menggunakan politik uang per kepala Rp 300, kalau dikali lima tahun, suara masyarakat itu hanya diharga perharinya tak sampai Rp 200. Itu justru bukannya membantu masyarakat, tapi membanderol harga diri masyarakat dengan sangat murah, bahkan itu merendahkan masyarakat. Itu yang sangat saya hindari,” terangnya

Atas hal itulah, Ichsan dengan berbekal keyakinan, keseriusan dan ketulusan, dirinya sangat optimis dan yakin akan duduk sebagai anggota DPRD Batam.

Soal potensi kontestan milenial atau kontestan, Al Ichsan menegaskan, peluangnya sama seperti kontestan yang sudah berumur, baik yang incumbent maupun pendatang baru.

“Saya katakan semua kontestan memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Tinggal caranya saja bagaimana meyakinkan masyarakat, mampu mengambil hati masyarakat, itulah yang akan dipercaya masyarakat sebagai wakil rakyat. Bersungguh-sungguh, serius, niat tulus untuk masyarakat, itulah calon yang akan terpilih,” terangnya mengakhiri. (*)

 

 

Reporter: Galih Adi Saputro

spot_img

Baca Juga

Update