Wajah ceria terpancar dari pria berusia 23 tahun itu. Senyum di wajahnya juga terus tersunging saat menatap layar gawai miliknya. Disebrang sana, terlihat seorang wanita paruh baya yang tak henti-hentinya tersenyum dan menatap wajah putranya. Sesekali terdengar gelak tawa dari keduanya.
Messa Haris-Batam
batampos.co.id – Dengan nada sedikit terbata, Noel mengucapkan salam dan menanyakan kabar sang ibu, Herlina, yang berada di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.
Ia bahkan tak sanggup membedung air matanya karena menahan rindu kepada kedua orang tuanya. Ini merupakan tahun kedua baginya tidak dapat kembali ke kampung halamannya.
Padahal ia sudah menyisihkan sebagian pendapatannya agar dapat menginjakan kaki di tanah kelahirannya.
“Sudah disiapkan semuanya, tapi tahun ini tak bisa balik ke kampung juga karena kasus Covid-19 naik lagi,” ujarnya, Kamis (13/5/2021).
Ia menjelaskan, selama dua tahun itu pula dirinya menyampaikan rindu melalui layar telepon pintarnya. Itu dilakukannya bukan tanpa alasan.
Kebijakan pemerintah yang melarang mudik atau balik ke kampung halaman kepada seluruh warga Indonesia saat libur nasional Hari Raya Idulfitri dikarenakan tingginya kasus Covid-19.
Hal itupun dimaklumi anak kedua dari empat bersaudara tersebut. Ia menilai, itu merupakan keputusan terbaik yang diambil oleh pemerintah guna memutus penyebaran virus tersebut.
Terlebih beberapa waktu lalu lanjutnya, pemerintah mendeteksi adanya beberapa varian baru Covid-19.
“Kemarin sempat baca di media katanya ada virus corona baru, salah satunya kalau tak salah yaitu B.1.1.7 dan katanya virus itu lebih cepat menyebar dan berbahaya,” tuturnya.
Kata dia, memang ada hal yang kurang apabila tidak merayakan hari kemenangan bersama kedua orangtua. Namun ditengah kondisi saat ini, ia harus dapat menahan diri untuk tidak bertolak ke kampung halamannya.
Ia mengaku sangat bersyukur saat ini teknologi sudah sangat maju sehingga memudahkan komunikasi dengan orang-orang dekat dengan menggunakan panggilan video.
“Alhamdulillah masih bisa melihat orangtua meskipun cuma di layar telepon. Setidaknya bisa mengurangi rasa rindu,” tuturnya.
Hal yang sama dirasakan oleh kakak Noel, Aora. Dirinya sangat senang dapat berkomunikasi dengan orangtua meski hanya melaui telepon.
“Alhamdulillah masih bisa ngobrol, melihat mama dan ayah di kampung meski cuma kayak gini,” katanya sembari memperlihatkan tangkapan layar dirinya bersama adiknya yang sedang berbicara dengan orangtua mereka.
Kata dia, pulang ke kampung halaman dalam kondisi pandemi seperti sekarang sangatlah rentan. Karena dipastikan seluruh transportasi akan penuh sesak.
Hal itu lanjutnya sangat berbahaya. Karena masih banyak juga masyarakat yang belum sadar jika dirinya sudah terpapar Covid-19.
“Di Batam ini saja banyak OTG (Orang Tanpa Gejala,red) jadi sangat berbahaya sekali. Bisa-bisa semakin luas penyebaran virus ini,” katanya.
Aora yakin virus corona akan cepat hilang apabila seluruh masyarakat mau mematuhi protokol kesehatan. Di antaranya menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
Menurutnya, kesadaran terhadap protokol kesehatan harus tertanam di diri masing-masing masyarakat. Sehingga kasus Covid-19 dapat menurun atau bahkan hilang Tanah Air.
Namun lanjutnya ada hikmah yang dapat diambil dari wabah Covid-19. Yakni cara hidup sehat dan bersih. Pasalnya kata dia selama ini banyak masyarakat bahkan dirinya sendiri kerap abai terhadap kebersihan.
“Biasanya kalau habis pegang ini itu cuma cuci tangan saja, tapi sekarang cuci tangannya pakai sabun,” jelasnya.
Pengetatan Protokol Kesehatan
Pemko Batam akan terus melakukan pengetatan protkol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19. Kebijakan ini juga didukung penuh oleh Forkominda dan juga para tokoh agama.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengatakan, penyebaran kasus Covid-19 masih terus terjadi saat ini. Bahkan mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir.
“Tidak hanya di masjid atau rumah ibadah saja yang akan kita tingkatkan pengawasannya, tapi semua titik-titik yang banyak dikunjungi masyarakat,” katannya.
Ia mengatakan akan mengerahkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di lingkungan Pemko Batam untuk turun ke lapangan. Melakukan sosialisasi dan mengingatkan masyarakat agar selalu menjalankan protokol kesehatan.
Para ASN ini akan disebar di pasar, mal dan juga masjid-masjid untuk melakukan pengawasan. Sehingga jika ada masyakat yang melanggar protokol kesehatan bisa langsung dingatkan.
“Saya minta untuk yang dimasjid mereka para ASN ikut salat di masjid-masjid tersebut, karena pegawai kita cukup banyak jadi nanti akan disebar,” katanya.
Selanjutnya Satpol PP yang akan dibantu Polri, TNI, Ditpam BP Batam dan instansi pemerintah lainya juga akan terus melakukan patroli. Khususnya tempat makan dan restoran yang yang menerapkan protokol kesehatan.
“Kalau sudah tiga kali melanggar protokol kesehatan langsung ditindak tegas,” katanya.
Ketua DPRD Batam, Nuryanto, mengatakan secara kelembagaan pihaknya mendukung penuh pengetatan protokol kesehatan. Mengingat saat ini hampir semua Kecamatan yang ada di Kota Batam merupakan zona merah.
“DPRD Batam siap mendukung kebijakan Pemko Batam, yang penting ada pemberitahuan kepada kami,” kata Nuryanto.
Sementara itu, Kapolresta Barelang Kombes Pol Yos Guntur mengajak masyarakat untuk selalu mengikuti imbauan pemerintah. Pasalnya kasus Covid019 di Batam saat ini belum berakhir.
“Percayalah kepada pemerintah bahwa ini merupakan cara terbaik untuk mencegah Covid-19. Tak akan mungkin pemerintah menjerumuskan rakyatnya,” kata Yos.(***)