Jumat, 24 Januari 2025

Daya Tampung SMA/SMK Batam 10.600 Siswa

Berita Terkait

spot_img

 

batampos – Dinas Pendidikan Provinsi Kepri tengah mempersiapkan skema penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk SMA dan SMK tahun ajaran 2022/2023. Berdasarkan usulan draf daya tampung sementara, total ada sekitar 10.600-an siswa yang bisa diakomodir di SMA dan SMK yang ada di Kota Batam.


Pelajar SMK di Batam. foto: dalial Harahap / Batam Pos

Jumlah ini bisa saja lebih dan bisa juga kurang, sebab masih sebatas usulan sementara dari masing-masing sekolah. Disdik Kepri harus mempertimbangkan lagi sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) PPDB agar tidak membebani satu atau dua sekolah.

”Mungkin dalam waktu dekat ini segera kami laksanakan,” ujar Kepala Cabang Kantor Disdik Kepri di Batam, Noor Muhammad, Senin (9/5/2022).

Sesuai dengan draf usulan daya tampung sementara yang sudah masuk, untuk SMA sekitar 6.400 siswa dan SMK sekitar 4.200siswa. ”SMA ada 28 sekolah dan SMK ada delapan sekolah di Kota Batam,” kata Noor.

Sementara itu, terkait kelulusan siswa SMA dan SMK telah diumumkan Kamis (5/5) lalu.

Semua siswa kelas 12 atau kelas III SMA dan SMK di Kota Batam dinyatakan lulus 100 persen.

Kelulusan siswa ini berdasarkan penilaian Asesmen Nasional (AN) yang telah menggantikan Ujian Nasional sejak 2021 lalu. Asesmen Nasional berjalan berbarengan dengan ujian sekolah sebagai penentu kelulusan siswa.

Berdasarkan Panduan Operasional Standar (POS) penyelenggaraan Asesmen Nasional 2021, AN merupakan pengganti dari UN, yang akan di-ikuti tidak hanya siswa, tetapi juga guru dan kepala sekolah. Peserta khususnya siswa, perlu memenuhi syarat agar bisa mengikuti AN 2021.

Tabel oleh: Batam Pos

Asesmen Nasional adalah evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada satuan tingkatan pendidikan dasar dan menengah. Evaluasi tersebut menggunakan ins-trumen asesmen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar.

Siswa peserta AN tidak perlu melakukan persiapan khusus seperti mengikuti bimbingan belajar atau bimbel. Guru dan siswa tidak perlu berlomba-lomba meningkatkan skor pada AN tahun ini.

”Hasil dari asesmen ini kembali ke sekolah masing-masing yang menentukan,” ujar Noor Muhammad.

Dengan demikian, kata Noor, kelulusan siswa SMA dan SMK juga berdasarkan penilaian secara menyeluruh saat siswa duduk di bangku sekolah.

”Untuk nilai tertinggi agak sulit ditentukan karena kelulusan ini kembali ke sekolah masing-masing. Setiap sekolah punya kriteria (secara menyeluruh) tersendiri,” katanya. (*)

 

 

Reporter : EUSEBIUS SARA
Editor : RYAN AGUNG

spot_img

Update