Selasa, 15 Oktober 2024

DBMSDA Siapkan Stasiun Pompa Senilai Rp20 Miliar untuk Atasi Banjir di Batam

Berita Terkait

spot_img
Simpang Kepri Mall 2 F Cecep Mulyana e1728958614306
Hujan yang mengguyur Kota Batam mengakibatkan sejumlah ruas jalan banjir, seperti yang terlihat di Jalan Ahmad Yani (simpang Kepri Mall) Batamcenter, Senin (14/10). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam tengah mempersiapkan langkah strategis untuk menangani masalah banjir di wilayah ini dengan membangun stasiun pompa.

Rencana pembangunan ini telah diajukan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 dengan nilai sebesar Rp20 miliar.

Kepala DBMSDA Kota Batam, Suhar, menyatakan bahwa stasiun pompa tersebut akan dibangun di beberapa lokasi strategis yang rawan banjir, khususnya di wilayah Jodoh hingga Nagoya.

“Pada tahap awal, kami akan membangun stasiun pompa di muara-muara yang nantinya akan mengalirkan air ke laut. Salah satu lokasi yang dipilih adalah Pasar Induk Jodoh,” kata Suhar, Senin (14/10).

Baca Juga: Ini Kata Pjs Wali Kota Andi Agung Soal Penyebab Banjir di Batam dan Cara Mengatasinya

Ia menjelaskan bahwa wilayah Jodoh memerlukan tiga stasiun pompa. Sementara di wilayah Baloi dibutuhkan satu stasiun pompa.

“Meskipun untuk tahap awal baru ada satu stasiun yang akan dibangun, namun fasilitas ini sudah termasuk kolam olahan pintu air, mesin pompa, serta konstruksi sipil,” ujarnya.

Suhar berharap dengan adanya satu stasiun pompa ini, dampak banjir di beberapa wilayah seperti Martabak Har di Nagoya, Jodoh, dan sekitarnya bisa berkurang secara signifikan.

“Pembangunan ini hanyalah langkah awal, karena pekerjaan di lapangan sangat kompleks. Namun, stasiun pompa ini akan membantu mempercepat pengaliran air yang selama ini terhambat,” kata dia.

Baca Juga: Batam Dihantam Banjir, BMKG Keluarkan Peringatan

Selama ini, penanganan banjir di Batam hanya bergantung pada aliran air alami atau gravitasi, di mana air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.

Namun, karena kondisi geografis Batam yang sebagian besar datar dan dekat dengan laut, aliran air sering kali terhambat, menyebabkan genangan yang cukup parah saat musim hujan tiba. Jalan-jalan sudah dilebarkan dan drainase yang ada sudah dioptimalkan, namun masalahnya tetap pada kapasitas pembuangan air yang terbatas.

“Air hujan yang datang dalam jumlah besar sulit dibuang dengan cepat, terutama di wilayah-wilayah datar yang elevasinya tidak jauh dari laut,” kata Suhar.

Dengan adanya stasiun pompa ini, diharapkan Batam bisa lebih siap menghadapi musim hujan

“Sehingga mengurangi risiko banjir yang kerap mengganggu aktivitas warga serta merusak infrastruktur di kota,” tutupnya. (*)

 

Reporter: Azis Maulana

spot_img

Update