Jumat, 3 Januari 2025

Debu Pabrik Berkurang, Warga Masih Khawatir dengan Serangan Penyakit Gatal-gatal

Berita Terkait

spot_img
Elvi, warga Tanjunguncang, Batuaji yang mengalami gatal Gatal di badannya karena terdampak debu pembuangan pabrik, Minggu (14/4). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Debu pabrik yang meresahkan masyarakat kampung Jatim RT02/RW16 kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji mulai berkurang. Semenjak viralnya pemberitaan sebelumnya, pihak perusahaan yang memproduksi material PVC di dalam kawasan industri mengurangi aktifitas produksi mereka dan debu tak lagi dikeluarkan ke arah pemukiman warga.

Beberapa warga yang kembali dihubungi Batam Pos mengaku, sudah mulai tenang dengan menghilangnya debu dari dalam kawasan pabrik. Namun demikian mereka belum sepenuhnya puas sebab, belum ada tindakan yang berarti atas dampak yang sudah dirasakan masyarakat selama ini yakni serang penyakit gatal-gatal dan gangguan pernapasan.


Dinas Kesehatan kota Batam yang sebelumnya turun menemui masyarakat belum ada tindakan selanjutnya. Begitu juga Dinas Lingkungan Hidup yang mengambil sampel air dari pemukiman warga juga belum ada kabar kelanjutan proses keluhan masyarakat sebelumnya itu.

Baca Juga: Pastikan Penyebab Penyakit Gatal-gatal Warga Tanjunguncang, Dinkes dan DLH Batam Ambil Sampel ke Lapangan

“Belum ada tindakan apapun ini. Hanya ambil sampel dan tanya-tanya warga kemarin dari Dinkes dan DLH. Senyap sampai sekarang, ” kata Monang, seorang warga.

Warga di sana berharap agar ada tindakan selanjutnya atas dampak yang sudah dirasakan warga dengan serbuan debu pabrik sebelumnya. Harapan ini bukan tanpa alasan sebab tidak sedikit warga yang menderita penyakit gatal-gatal dan gangguan pernapasan seperti Ispa.

Lurah Tanjunguncang Sutrisna Wijaya saat kembali dikonfirmasi menuturkan hal yang sama. Belum ada tindakan berarti sebab pihaknya juga masih menunggu hasil pemeriksaan dari Dinkes ataupun DLH.

“Nanti kalau sudah ada hasilnya akan kita lanjutkan seperti apa solusinya. Ini masih menunggu, ” kata Lurah.

Sebelumnya diberitakan sejumlah warga yang berdiam di belakang kawasan Industri Latrade, RT02/RW16, kelurahan Tanjunguncang resah dengan serbuan debu dari dalam kawasan perusahaan. Debu sisa olahan material PVC ini masuk hingga ke dalam rumah dan sebabkan masyarakat diserang penyakit gatal-gatal.

Pasangan suami isteri Mulyanto dan Elvi misalkan, kondisinya memprihatinkan saat ini karena seluruh tubuh mereka bentol-bentol akibat kontaminasi debu serbuk olahan material PVC tersebut. Bahkan kaki Elvi sebagian sudah mengelupas dan memutih kulitnya karena sudah terlalu lama terimbas debu aktifitas produksi tersebut.

“Sampai bagian dalam semua kena. Inilah kaki saya sudah kelupas semua. Gatalnya minta ampun. Kami di sini airnya pakai tampung dan debu itu masuk juga, makanya begini jadinya kondisi kami di sini, ” kata Elvi.

Sama halnya dengan Mulyanto yang sempat memperlihatkan kondisi tubuhnya yang banyak bintik akibat debu tersebut. Sekujur tubuhnya memang penuh dengan bekas-bekas luka akibat bentolan.

“Sengsara kami dibuat sama PT itu. Sudah mau dua tahun begini terus situasi kami di sini. Anak-anak semua tak sehat karena debu ini, ” ujar nya. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update