batampos– Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Batam masih menjadi polemik. Sejumlah orang tua murid, masih tetap memaksakan anak-anak mereka untuk bersekolah di sekolah negeri favorit.
Wali Kota Batam,Muhammad Rudi pun telah memberi solusi dengan menambah beberapa rombel di sekolah yang banyak peminat. Dengan alasan, agar pendidikan anak hingga 12 tahun tidak terabaikan.
“Sudah diatur oleh Kepala Dinas Pendidikan, dengan menambah rombel atau shift. Hal ini karena wajib belajar 12 tahun, dan selaku pemerintah kami tak boleh abai itu,” tegas Rudi.
BACA JUGA:Jefridin: MPLS Penting Agar Siswa Tahu Persis Lingkungan, Kepala Sekolah Serta Gurunya
Dikatakan Rudi, para guru yang mengajar di sekolah negeri juga harus menerima solusi tersebut. Demi pendidikan anak tetap berjalan.
Apalagi, ia melihat selama ini jam kerja para guru belum terlalu maksimal.
“Itu tugas guru, maksimal kerja guru itu 36-38 jam. Namun saat ini rata-rata jam kerja 24-26 jam. Dan itu harus dimaksimalkan, ” sebut Rudi.
Namun jika tenaga guru tak bisa dimaksimalkan, ia berharap adanya penambahan guru untuk mengajar. Guru-guru tersebut bisa diambil secara outsourcing.
“Kalau kurang, bisa tambah tenaga guru. Penambahan secara outsourcing. Yang penting, wajib belajar 12 tahun tidak mengalami kendala,” tegas Rudi.
Disinggung terkait, satu stel seragam gratis yang sempat tahun lalu diberikan kepada siswa SD hingga SMP negeri, menurut Rudi tahun ini sudah tak ada lagi. Pemberitaan seragam tahun lalu, itu karena dimasa pandemi Covid-19.
“Tahun ini tak ada, tahun lalu kan covid, makanya kami usahakan mencari CSR, ” pungkas Rudi. (*)
reporter: yashinta