Kamis, 24 Oktober 2024

Demo Buruh Batam Protes Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok dan Rencana Kenaikan BBM

Berita Terkait

spot_img
image1 1
Aksi demonstrasi yang dipimpin oleh gabungan serikat buruh di depan kantor Walikota Batam, Rabu (17/7). Foto: Aziz Maulana/ Batam Pos

batampos – Aksi demonstrasi yang dipimpin oleh gabungan serikat buruh di depan kantor Walikota Batam, Rabu (17/7) menyoroti dua isu utama yakni kenaikan harga sembako dan rencana kenaikan tarif bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah.

Demonstrasi ini juga sebagai bagian dari gerakan nasional menentang UU Cipta Kerja yang mereka klaim merugikan buruh. Dalam orasinya, sang orator dengan penuh semangat menyuarakan kekecewaan terhadap pemerintah atas terus meningkatnya harga-harga kebutuhan pokok, termasuk sembako.

“Kami meminta pemerintah segera mengendalikan stabilitas harga sembako agar tidak semakin merugikan rakyat,” tegasnya.

Ketua Konsulat Cabang FSPMI, Ramon mengatakan tidak hanya soal harga sembako, buruh juga mengecam keberadaan UU Cipta Kerja yang dinilai memperburuk kondisi mereka dengan memperbolehkan praktik outsourcing dan menurunkan standar upah.

“Kami menuntut pencabutan UU Cipta Kerja serta penghapusan praktik outsourcing yang merugikan buruh,” ujar Ramon.

Sementara itu, isu kenaikan tarif BBM juga menjadi perhatian serius dalam aksi ini. Ramon menyatakan kekhawatiran bahwa kenaikan ini akan berdampak besar pada biaya hidup buruh.

“Jika tarif BBM naik, ini akan memicu gejolak sosial yang lebih besar. Kami siap melakukan aksi lanjutan untuk menentang hal ini,” tambahnya.

Meskipun jumlah peserta aksi tidak sebanyak demonstrasi sebelumnya, kehadiran ratusan buruh ini tetap diawasi ketat oleh petugas gabungan dari Satpol PP dan Polisi, lengkap dengan kawat duri mengelilingi kantor walikota Batam.

Hal ini dilakukan untuk memastikan jalannya aksi berlangsung dengan aman dan tertib. Aksi demonstrasi hari ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pemerintah terhadap kondisi yang dihadapi oleh buruh, serta mendorong langkah-langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat. (*)

Reporter: Aziz Maulana

spot_img

Update