Minggu, 29 Desember 2024

Desak Harga Tiket Feri Turun

Berita Terkait

spot_img
Sejumlah kapal feri tujuan Batam ke Singapura dan Malaysia sandar di Pelabuhan Internasional Sekupang, Minggu (20/12/2021). Operator berencana menambah trip Batam-Singapura dan sebaliknya. F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Pengusaha memberikan respons positif atas terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2024 tentang Bebas Visa Kunjungan. Perpres itu diundangkan tertanggal 29 Agustus, dan ditandatangani oleh Deputi Bidang Perundang-undangan dan Administrasi Hukum di Kementerian Sekretariat Negara, Lydia Silvanna Djaman.

Meski demikian, pengusaha minta agar bebas visa kunjungan ini bisa diikuti dengan turunnya harga tiket feri Batam-Singapura. Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk, mengatakan, terbitnya perpres tersebut akan membangkitkan kembali pariwisata di Batam dan Kepri pada umumnya.


”Ini harus kita sambut baik. Tetapi selain visa ini, ada masalah lain yang masih menghambat adalah tiket Singapura-Batam yang masih mahal,” katanya.

Menurut Jadi, dalam beberapa waktu lalu operator kapal mengatakan kepada dirinya bahwa tiket kapal Batam-Singapura akan turun jika visa sudah free. ”Kepada saya pernah disampikan bahwa jika visa free maka harga tiket akan turun. Ya dan memang tiket itu harus turun,” katanya.

Ia berharap BP Batam sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pelabuhan di Batam untuk mengeluarkan kebijakan mengenai penurunan tiket tersebut. ”Ingat yang menikmati kenaikan harga tiket itu bukan hanya operator kapal saja, termasuk BP Batam juga dapat itu,” katanya.

”Mungkin dalam bentuk pendapatan lainnya dari pelabuhan. Makanya BP Batam salah satu yang harus bertanggung jawab untuk menurunkan harga tiket ini,” tambah Jadi.

Di lain pihak, Ketua DPC Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Batam, Andi Xie, juga mengomentari harga tiket feri internasional yang masih melambung tinggi. Persoalan ini menjadi salah satu atensi bagi pegiat pariwisata, namun penyelesaian masalahnya tak kunjung selesai.

”Harga tiket feri masih tetap sama. Tak ada hasil. Kita capek juga seperti ini terus, kenapa ini masih mahal. Sekarang kita coba dorong pemerintah untuk menyelesaikan polemik tiket ini,” ujarnya.

Meski begitu, Andi tetap optimistis untuk perkembangan sektor pariwisata di Batam. Asparnas Batam saat ini tengah mencoba memboyong ribuan wisatawan Tiongkok untuk berkunjung ke Bandar Dunia Madani.

Untuk tahap awal soal upaya menarik wisatawan mancanegara (wisman), pihaknya tengah membicarakan mengenai sistem penerbangan dengan maskapai. Jika ada keringanan, baik itu berupa kerja sama dengan pihak msakapai, maka ia optimistis dapat menggaet ribuan wisman.

”Kita sekarang lagi bahas harga dari airlines. Target kita 1.500 sampai 2.000 wisatawan asal Tiongkok untuk berkunjung ke Batam, itu target untuk Oktober sampai November tahun ini,” ungkapnya.

Sebaliknya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata, enggan berbicara banyak mengenai harga tiket feri itu. Pemerintah dan sejumlah pihak terkait, ungkapnya, sudah mencoba merumuskan kebijakan agar tak memberatkan bagi wisman.

”Semua sudah dibicarakan. Harga tiket feri ini kan berkaitan dengan bisnis. Beberapa waktu yang lalu juga sudah dibicarakan dengan KPPU di BP Batam dengan melibatkan banyak pihak. Kita tunggu saja nanti, semoga ada kabar baik,” ujar Ardi singkat. (*)

spot_img

Update