batampos.co.id – Hujan deras dan angin kencang yang berlangsung sejak Jumat (1/1/2021) pagi hari membuat delapan unit rumah di Batu Merah, Batu Ampar, Kota Batam, roboh,
Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun air pasang tersebut menghanyutkan seluruh barang warga.
Camat Batu Ampar, Tukijan, mengatakan, delapan rumah
yang terkena gelombang pasang tersebut terdiri dari rumah di RT 03, 05, 07, 13, dan 18.
”Untuk sementara yang terdata itu (delapan rumah). Dan bakalan ada yang akan roboh karena sudah patah tiang-tiang rumahnya,”
ungkapnya seperti yang diberitakan Harian Batam Pos.
Tukijan menjelaskan, untuk warga yang terkena musibah ini untuk sementara dievakuasi dan ditampung di Posko Masjid Nurul Hidayah, Batu Merah.
”Sebagian besar yang punya keluarga ditampung di rumah saudaranya. Hanya sebagian barang-barang yang bisa terselamatkan,” katanya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang berada di kawasan tersebut untuk tegap waspada. Diperkirakan akan ada gelombang pasang susulan.
”Pengalaman dari tahun sebelumnya, gelombang pasang itu bisa sampai tiga kali. Dan datangnya pada malam hari,” jelasnya.
Tukijan menambahkan, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Dinsos Kota Batam untuk mendata kebutuhan dan bantuan yang akan diberikan kepada warga.
”Paling tidak ada bantuan untuk meringankan beban warga yang menjadi korban ini,” tuturnya.
Sementara itu, Abdul Halim, ketua RW 05 Batu Merah, mengatakan, angin kencang dan gelombang pasang yang
melanda sudah dirasakan sejak pagi hari.
Kemudian gelombang menerjang rumah, termasuk dua unit rumah warganya.
”Anginnya sangat kencang. Apalagi di RW 05, 04, dan 02, itu berada di laut bagian utara. Jadi, angin utara itu langsung kena ke rumah. Motor parkir saja bisa tumbang,” sebutnya.
Halim memperkirakan angin dan gelombang pasang tersebut akan kembali melanda pada malam hari.
”Sekarang (kemarin sore, red) sudah gak kencang. Biasanya malam nanti, balik lagi,” ungkapnya.
Halim menambahkan, warganya atau korban yang terkena musibah tersebut hampir setiap tahunnya terkena bencana.
”Tidak semuanya mampu, ada yang diangsur bangun pondasi, tahunya sudah diterjang angin sama ombak lagi,” tuturnya.
Ia berharap kepada pemerintah untuk memberikan perhatian lebih kepada para korban ini.
”Kasihan setiap tahun kena bencana. Cuma bisa selamatkan pakaian saja,” ujarnya.(jpg)