batampos – Beredar video dengan dinarasikan sebagai pengendara motor sedang menyeret sebuah benda diduga pedang di ruas jalan raya Batu Besar, Batam. Ternyata bukan begal. Faktanya ketiga pria yang mengendarai motor itu menyeret alat ketam alias kepiting saat hendak berburu di pesisir Pantai Nongsa.
“Ketiga pria ini tidak sengaja menyeret alat tangkap kepiting sehingga warga yang merekam menyangka mereka begal,” kata Kapolsek Nongsa Kompol Restia Octane Guchy , Kamis (28/3).
Setelah diselidiki oleh Unit Reskrim Polsek Nongsa dan berhasil menemukan ketiga pria tersebut.
Mereka adalah penyintras disabilitas rungu dan wicara.
Terbatasnya kemampuan mereka membuat mereka tidak mendengar klakson mobil warga yang merekam peristiwa tersebut.
Baca Juga: Polda Kepri Tangkap 4 Orang Pengguna Narkoba
“Bahkan, mereka tidak menyadari tongkat alat tangkap kepiting terseret di jalanan,” jelas Kapolsek. “Mereka mengakui kesalahannya dan memohon maaf atas kegaduhan yang terjadi.”
Proses hukum dikembalikan kepada pihak keluarga, dan Polisi memberikan pengawasan serta surat peringatan agar kejadian serupa tidak terulang.
Sementara itu, Guru Sekolah Luar Biasa (SLB), Sulastri, yang mendampingi mereka, memohon maaf atas insiden tersebut.
Mereka sangat berperilaku baik dan sopan. Artinya, bukan begal serta bukanlah anak-anak yang hobi nongkrong-nongkrong seperti pada umumnya.
“Ketiga anak-anak ini adalah murid-murid saya yang sejak kecil telah saya didik,” ungkapnya
Mereka, juga menempuh pendidikan tingkat SMA LB bersama kami hingga kita fasilitasi untuk mendapatkan pekerjaan.
“Mereka bukan begal, mereka anak-anak yang baik dan sopan,” terangnya.
Sulastri berharap peristiwa ini tidak terulang kembali dan pihak keluarga akan terus memberikan pengawasan. (*)
Reporter: Azis Maulana
