batampos – Seorang pasien pria lanjut usia berkebangsaan Selandia Baru tewas setelah menjalani perawatan medis di Instansi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji, Selasa (11/6) siang.
Lansia yang bernama Jhon Karl Danielson ini awalnya mengidap penyakit luka dan pembengkakan serta pembusukan pada bagian kaki kananya. Pembusukan yang sudah begitu parah dan terinfeksi akhirnya merenggut nyawanya.
Informasi yang didapat, lansia ini sudah bertahun-tahun berada di Batam. Dia tinggal di salah satu pemukiman liar di kawasan Jodoh, Batu Ampar. Selama ini dia tinggal sendiri dan terlantar meskipun berbagai sumber sebut dia punya anak di Batam. Keluarga dari negara asalnya tidak pernah berkunjung atau menjenguk korban.
Baca Juga:Â Terlantar di Batam, WNA Asal Selandia Baru dengan Kaki Membusuk Dilarikan ke RSUD Embung Fatimah
Begitu juga dengan luka pada kaki yang berujung pada pembusukan dan infeksi yang merenggut nyawanya juga sudah lama dialami. Jarang mendapat perawatan medis dan obat-obatan membuatnya menderita.
Senin (10/6), perangkat RT/RW yang ada di tempat tinggalnya akhirnya membawa dia ke IGD RSUD karena pembusukan pada kaki yang luka sudah terlalu parah. Saat dibawa ke RSUD tubuhnya sudah mengeluarkan aroma bau busuk.
“Diantar RT/RW dan warga. Sudah membusuk kakinya. Dia WN Selandia Baru, ” kata Humas RSUD Embung Fatimah Batam Ellin Sumarni.
Saat tiba di RSUD, pasien ini kata Elli sudah dalam kondisi koma. Petugas medis di IGD menanganinya dengan baik sekalipun tidak ada dokumen sebagai WNA ataupun keluarga penjamin.
dr Ferry Fhrans yang menangani WNA lansia ini menjelaskan, dari diagnosa awal kemedisan, pasien tersebut ternyata susah lama mengalami luka dan pembusukan pada kaki kanannya. Pembusukan sudah masuk kategori kronis.
“Sudah infeksi kronis. Sudah membusuk. Penanganan awal kita lakukan pembersihan karena sudah ada belatung. Selanjutnya pemulihan dan mau dilanjutkan ke rawat inap, ” kata Ferry.
Namun takdir berkata lain, siang kemarin WNA yang belum ada satupun keluarga dekat yang menemaninya ini, akhirnya meninggal dunia di ruangan perawatan IGD.
Tindak lanjut atas kematian lansia WNA ini, manajemen RSUD Embung Fatimah akhirnya berkoordinasi dengan Kesbangpol Pemko Batam dan dilanjutkan ke kantor Imigrasi Batam.
“Kalau untuk kewarganegaraan nya kita sudah koordinasi dengan Kesbangpol dan Kesbangpol sudah koordinasi dengan pihak Imigrasi. Tadi orang Imigrasi sudah datang mengecek identitas dan kewarganegaraan bapak tersebut. Mungkin mau lapor ke Kedutaan asal negara bapak ini untuk menghubungi keluarga nya” kata Ellin.
Pagi sebelum korban meninggal, sebut Ellin, ada seorang pria yang datang ke IGD RSUD membawa surat keterangan identitas korban. Pria tersebut mengaku sebagai anak dari korban. Namun belum sempat menanyakan kejelasan identitasnya, sang pria tersebut menghilang.
Ini menyulitkan pihak RSUD untuk memberitahu keluarga terkait kematian korban. Manajemen RSUD akhirnya melaporkan kematian korban ke Kesbangpol untuk diteruskan ke Imigrasi. (*)
Reporter: Eusebius Sara