Rabu, 22 Januari 2025

Dilema Sampah di Batam

Berita Terkait

spot_img
Sebuah truk pengangkut sampah melintas dijalan Sudirman, Senin (11/3). Kondis truk sampah ada beberapa yang rusak. F. Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam membutuhkan sedikitnya lima unit kendaraan baru setiap tahunnya. Hal ini untuk mengoptimalkan pengangkutan sampah, sekaligus meremajakan armada yang sudah tidak layak pakai, dan sudah uzur.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam, Herman Rozie mengatakan, kebutuhan armada baru selalu menjadi prioritas setiap tahunnya. Penyebabnya adalah volume sampah yang dihasilkan setiap tahun bertambah, seiring pertumbuhan penduduk, dan permukiman.
Meskipun jadi prioritas usulan. Herman mengatakan, tidak dapat berbuat banyak. Sebab, pengajuan kendaraan harus sesuai dengan ketersediaan anggaran.


”Setiap tahun kami selalu usulkan pembelian armada, namun kembali lagi melihat ketersediaan anggaran,” kata Herman Rozie kepada Batam Pos, Sabtu (16/3).

Ia mengatakan, rata-rata kendaraan truk sampah saat ini, dibeli tahun 2012-2017 lalu. Beberapa kendaraan memerlukan peremajaan. Apalagi dengan tonase sampah yang mencapai 850 ton setiap hari. Sementara, jumlah angkutan sampah yang mencapai 140 unit (terdiri dari puluhan unit dump truk, amrol dan konvektor). Beberapa diantaranya tengah menjalani pemeliharaan.

Baca Juga: BP Batam Gesa Pembangunan Rumah Contoh Tanjung Banon

Dari 140 unit, sebanyak 52 unit truk pengangkut sampah telah berusia di atas 10 tahun. Selain itu, ada juga lima unit truk dalam keadaan rusak parah dan tidak layak jalan. Sebanyak 20 armada truk sampah lainnya, dalam masa pemeliharaan atau service rutin bulanan.

Truk yang rusak dan tidak layak pakai, kata Herman Rozie sudah dikandangkan. Ia berharap, ada segera pergantian atau datang truk-truk baru.

”Kami ajukan terus (pengadaan truk baru). Karena memang sangat vital armada ini. Sambil menunggu ada kesempatan membeli peralatan baru, kami maksimalkan fungsi dari armada yang ada,” ujarnya.

Meskipun ada kendala truk pengangkut yang sudah uzur. Ia mengaku, berusaha menyelesaikan persoalan sampah di Batam. ”Persoalan sampah ini bisa terlihat dari komplain yang masuk. Dulu sering kami terima, sekarang sudah berkurang. Sampah ini bicara soal pelayanan terlebih dahulu. Kalau layanan sudah baik, komplain tidak ada,” kata Herman.

Ia mengatakan, DLH mengoptimalkan armada yang ada. Demi memperpanjang usia dan kelayakan truk sampah, setiap tahun DLH melakukan pemeliharaan.

Tonase sampah yang tinggi, juga menjadi salah satu persoalan di Batam. Herman Rozie memiliki beberapa program yang dapat mengurangi tonase sampah ke TPA.

”DLH galakkan dulu pilah sampah dari sumber, termasuk keberadaan dan fungsi (TPS) Tempat Pengolahan Sampah (dengan prinsip) 3R (reduce, reuse dan recycle),” ucapnya.

Tahun ini rencananya, TPS 3R ini akan dibangun di atas lahan milik Pemko Batam. Anggaran kurang lebih Rp 636 juta disiapkan membangun TPS 3R.

TPS3R ini akan menampung sampah yang masih bisa diolah menjadi barang yang bermanfaat. Sehingga target 30 persen pengurangan sampah ke TPA bisa terwujud.

Baca Juga: Ada Keterlambatan Impor, Disperindag Batam Jamin Ketersediaan Daging Beku Selama Ramadan

”Petugas sekarang juga sudah belajar memanfaatkan limbah sampah ini menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai. Ini yang terus kita dorong,” tutur Herman.

Sementara itu, Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Batam Eka Suryanto mengamini, perkataan dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Herman Rozie.

”Lima unit ini sudah gak bisa dioperasikan lagi karena sudah termakan usia, lalu 20 truk lain masih di bengkel. Untuk tahun ini kita gak ada penambahan,” ujar Eka Suryanto.

Eka mengatakan, sebanyak 140 truk sampah itu, dianggarkan sebanyak Rp 4,7 miliar untuk perawatannya di tahun 2024. Perawatan kendaraan itu meliputi baik kerusakan berat, ringan, ganti oli dan servis truk.

”Kami tetap maksimalkan, karena selain pengangkutan siang hari, kita juga mulai angkut sampah malam hari,” ungkap Eka.

Pengangkutan sampah malam hari ini diprioritaskan kepada sampah-sampah liar di Kota Batam, dan beberapa lokasi yang memungkinkan untuk diangkut di malam hari. Semisalnya, di pasar-pasar dan sampah di tempat penampungan sementara.

Pengangkutan sampah di malam, DLH menurunkan 14 armada, terdiri dari 8 unit amrol, 6 dunia truk dan 18 orang ABK. Jam operasional angkutan malam dimulai dari pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 00.00 WIB. (*)

 

Reporter : YULITAVIA

 

spot_img

Update