Jumat, 20 September 2024
spot_img

Dilirik Investor, Rempang dan Galang Dikembangkan Jadi Kawasan Ekonomi Baru

Berita Terkait

spot_img
ilustrasi peta
Ilustrasi. Foto: INT

batampos – Pulau Rempang dan Galang digadang-gadang menjadi kawasan ekonomi baru di Batam. Bahkan, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menyebut, sudah ada investor yang akan mengembangkan wilayah tersebut.

Investasi yang digelontorkan, kata Rudi, cukup besar. Investor itu, akan menjadikan Rempang dan Galang sebagai pabrik kaca terbesar di Asia.



“Kehadiran investor ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomia Batam,” kata Rudi.

Terkait pengembangan Pulau Rempang dan Galang ini, kata Rudi, dia sudah bertemu dengan konsulatan dari China, Shenzhen Greater Bay Area Financial Institute. BP Batam dan konsultan tersebut masih melakukan koordinasi dan menyamakan visi.

Baca Juga: Di Pulau Rempang dan Galang akan Dibangun Pabrik Kaca Terbesar di Asia

Shenzhen Greater Bay Area Financial Institute merupakan institusi yang sangat kredibel di China dan turut membantu pemerintah Shenzhen dalam membuat perencanaan dan pengembangan daerahnya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (Special Economic Zone).

Rudi mengaku, sudah memiliki rencana detail tata ruang pengembangan wilayah tersebut. Pengembangan dua pulau ini, kata Rudi, membutuhkan dukungan dari masyarakat.

Pengembangan kawasan ekonomi baru di Pulau Rempang dan Galang, diharapkan Rudi dapat memacu pertumbuhan ekonomi Kota Batam.

Sementara, Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi, Sudirman Saad, menuturkan bahwa rencana pengembangan Pulau Rempang dan Galang sesuai dengan arahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

Baca Juga: Pasar Murah Digelar Besok, Ada 200 kilogram Daging Sapi Beku

“Kita punya land bank di Pulau Rempang dan Galang, tahun ini harus dikerjakan. Mudah-mudahan akan ada kerja sama yang baik ke depan,” ujarnya.

Pengembangan Pulau Rempang dan Galang, tentunya dapat mencapai target BP Batam pertumbuhan ekonomi lebih dari 7 persen.

Selain modal berbagai investasi yang mulai berdatangan ke Batam.

BP Batam juga memiliki modal pertumbuhan ekonomi di tahun 2022, mencapai 6,84 persen. Angka ini naik 2,09 persen dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2021 lalu yang hanya mencatatkan persentase sebesar 4,75 persen.

Pertumbuhan ekonomi di Batam tahun 2022, kontribusi terbesarnya dari industri pengolahan dengan persentase mencapai 58,05 persen. Lalu disusul dari sektor konstruksi dengan persentase 20,23 persen.

Baca Juga: Ekstra Flight dari Batam Mulai 15 April, Ini Rutenya

Atas capaian-capaian itu, Rudi optimistis, pertumbuhan ekonomi Kota Batam bakal lebih baik lagi ke depan.

Ia mengatakan, demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi ini. Tidak hanya menggenjot sisi investasi. Tapi juga dari pembangunan infrastruktur. Ia mengatakan, saatt ini ada peningkatan dan pelebaran jalan utama, pembangunan Bandara Internasional Hang Nadim Batam, serta pengembangan dan peningkatan Pelabuhan Batu Ampar.

“Lalu yang terbaru, BP Batam pun mendatangkan satu unit Ship to Shore (STS) crane untuk mempercepat aktivitas dan layanan bongkar muat di Pelabuhan Batu Ampar,” ujarnya.

Sementara, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kota Batam, Rafki Rasyid, mengapresiasi rencana strategis BP Batam dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

“Usaha menggaet investor baru juga harus ditingkatkan. Apindo juga akan terus berupaya untuk memberi masukan dan dukungan kepada BP Batam sehingga beberapa bulan ke depan Batam akan tampil sebagai kota modern,” ujarnya.(*)

 

 

Reporter: FISKA JUANDA

spot_img
spot_img

Update