batampos – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Batam, Mardanis, memastikan ribuan sapi yang telah tiba di Batam dalam keadaan sehat dan layak.
Mardanis menyebutkan, hewan ternak yang masuk ini telah melakukan pengawasan dan pemeriksaan hewan dari Dinas Pertanian dan Peternakan Batam bersama Balai Karantina Kota Batam.
“Sapi yang dikirim dari daerah asal telah memiliki sertifikat, telah menjalani pemeriksaan kesehatan. Jadi di daerah penerima tidak perlu lagi melakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Menurutnya, hewan ternak sapi yang telah tiba di Batam telah memiliki sertifikat hasil pemeriksaan uji laboratorium. Memiliki sertifika vaksin juga pemeriksaan darah.
Baca Juga: Investor Diminta Libatkan Masyarakat Lokal Dalam Pengembangan Pulau Rempang
“Setiap hasil uji itu ada sertifikatnya. Sehingga kita tak perlu lagi melakukan pemeriksaan sampel di daerah penerima ternak,” lanjutnya.
Mardanis mengatakan, sesuai dengan arahan pusat, syarat pemasukan ternak sapi di antaranya, mengantongi Sertifikat Veteriner yang ditandatangani oleh Pejabat Otoritas Veteriner (POV) daerah asal.
Hewan rentan PMK (HRP) yang dilalulintaskan adalah hewan ternak sehat. Melampirkan hasil uji laboratorium yang terdiri dari uji ELISA PMK SP dengan hasil tfler antibodi seropositif karena ternak sapi yang akan dilalulintaskan sudah divaksinasi.
Baca Juga: Warga Binaan Rutan Batam Terima Seragam Baru
Hewan/ternak rentan PMK (HRP) yang dilalulintaskan ke Kota Batam wajib ditempatkan di Instalasi Karantina Hewan Sementara milik Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Batam atau tempat isolasi penampungkan khusus temak yang ditentukan/ditunjuk Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam.
“Alhamdulillah Batam sudah masuk zona hijau. Sehingga dinyatakan aman untuk mendapatkan pasokan hewan kurban dari luar. Semoga selama pemeriksaan kesehatan kembali, hewan sehat dan tidak ada masalah,” ungkap Mardanis.
Sejauh ini sambung Mardanis belum ada temuan ternak sapi yang bermasalah.
“Kalau ada sapi pingsan atau mati, tentulah. Sebab, kan perjalanan sapi dari NTT sampai Batam 10 hari. Ternak mati, pingsan mungkin karena kecapekan,” tuturnya.
Baca Juga: Dititipkan Ibu di Batuaji, Gadis 14 Tahun Jadi Korban Pencabulan
Terkait kebutuhan hewan kurban di Batam tahun ini, Mardanis mengaku diperkirakan akan mengalami peningkatan.
Dimana saat ini persediaan ternak sapi berkisar 2050 ekor. Ternak itu baru tiba di Batam sejak dua hari lalu. Sapi didatangkan langsung dari Lampung sebanyak 1500 ekor sapi dan NTT 550 ekor.
“Melihat kebutuhan saat ini kemungkinan ke depan akan ada lagi pengiriman sapi dari luar daerah, ” pungkasnya.(*)
Reporter: Rengga Yuliandra