batampos – Ketua Asosiasi Perusahaan Nasional (Asparnas) Batam, Andi Xie, mengungkapkan harapan besar untuk menghidupkan kembali penerbangan internasional langsung dari China ke Batam, setelah sebelumnya hanya terbatas pada beberapa penerbangan charter awal tahun ini.
Andi menyampaikan dalam konteks ini penerbangan dari China ke Batam yang saat ini terhenti sepenuhnya. “Sejauh ini belum ada penerbangan dari China reguler, sebelumnya hanya ada empat kali penerbangan namun kemudian berhenti,” ujar Andi, Selasa (6/8).
Menurutnya, berhentinya penerbangan ini sebagian besar disebabkan oleh biaya visa dua kali yang harus dibayar para wisatawan ketika masuk Indonesia.
Baca Juga:Â Lebih Murah, Warga Batam Diimbau Parkir Langganan
“Kebijakan (bebas biaya) VoA ini harus segera direalisasikan oleh pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, mengingat negara-negara tetangga telah menghapuskan biaya visa mereka,” tambahnya.
Asparnas Batam saat ini terus memantau perkembangan terkait kebijakan VoA melalui koordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lonjakan signifikan kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Batam pada bulan Juni 2024. Sebanyak 125.384 kunjungan tercatat selama bulan tersebut, mengalami peningkatan sebesar 25,24 persen dari bulan Mei 2024 yang mencatat 100.112 kunjungan.
“Evaluasi kami menunjukkan bahwa meskipun terjadi penurunan 6,62 persen dibandingkan Juni tahun lalu, peningkatan ini memberikan optimisme bagi sektor pariwisata Batam,” kata Kepala BPS Batam, Eko Aprianto.
Baca Juga:Â Taksi Online Sudah Resmi Beroperasi di Bandara Hang Nadim, Kapolsek Tekankan Pentingnya Ketertiban
Peningkatan kunjungan ini terjadi di semua pintu masuk utama di Kota Batam, termasuk Pelabuhan Feri Internasional Batam Center, Pelabuhan Nongsa Pura, Pelabuhan Feri Harbourbay, Pelabuhan Internasional Sekupang, dan Bandar Udara Internasional Hang Nadim.
Dengan capaian ini, Batam terus berusaha untuk mempertahankan posisinya sebagai tujuan wisata utama di wilayah ini, meskipun dihadapkan pada tantangan yang signifikan terkait regulasi visa. (*)
Reporter: Azis Maulana