Jumat, 29 Maret 2024
spot_img

Dinkes dan BPOM Batam akan Sidak Bazar Ramadan

Berita Terkait

spot_img
IMG 20230323 160653 scaled e1679645430939
Ilustrasi. Warga berburu takjil untuk berbuka puasa di Pasar Fanindo, Tanjunguncang, Batuaji, Kamis (23/3). Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) makanan takjil untuk berbuka puasa. Hal ini dilakukan guna memastikan makanan yang dijual aman untuk dikonsumsi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan, pihaknya bersama BPOM dan instansi terkait lain telah menjadwalkan pemeriksaan ke sejumlah bazar di Batam. Pemeriksaan dan razia nantinya akan dilakukan dengan mengambil sampel takjil dari seluruh wilayah di Kota Batam.

Baca Juga: Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG Aman selama Ramadan

“Sudah terjadwal (sidak), namun kapan dan dimana lokasinya sidak belum bisa dipublikasikan,” ujarnya, Minggu (26/3/2023).

Sama halnya dengan tahun sebelumnya, sidak Ramadan ini juga menurunkan semua alat lengkap menggunakan mobil dari Balai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sampel yang diambil langsung dicek kandungan bahan digunakan.

“Akan dicek kelayakan makanan tersebut dan nanti pasti ketahuan otomatis. Apabila ada yang kedapatan (makanan tidak sehat), akan kita beri teguran untuk jangan memproduksi makanan yang tidak sehat bagi konsumen,” tegasnya.

Baca Juga: Mudik dengan Kapal Pelni, Hindari Beli Tiket Lewat Calo dan Iklan di Medsos

Ia mengatakan, ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk berbuka dan sahur di bulan suci Ramadan.

“Menu atau makanan utama yang dikonsumsi harus memenuhi gizi yang seimbang dan lengkap serta kaya vitamin sehingga bisa memenuhi kebutuhan harian tubuh saat menjalani ibadah puasa, ” katanya.

Sementara untuk sahur, diperlukan karbohidrat yang kompleks. Seperti nasi, jagung dan ubi Jalar sebagai cadangan energi selama berpuasa. Untuk berbuka diperlukan karbohidrat yang sederhana seperti glukosa (Kurma/kolak/teh manis) sebagai pengembali energi awal dan dilanjutkan dengan makanan utama yang gizi seimbang dan lengkap.

Baca Juga: Bertahun-tahun Air Tak Lancar, Warga Nongsa Kesal

“Mengkonsumsi buah-buahan saat berbuka puasa juga sangat tinggi serat dan kaya vitamin serta mineral,” jelasnya.

Lantas bagaimana bahaya bagi kesehatan apabila terlalu mengkonsumsi pemanis buatan terlalu banyak, ia menjawab, dampaknya menjadi pemicu kanker (penumpukan zat kimia sintesis atau pemanis buatan).

Beresiko munculnya penyakit kronis seperti ginjal dan jantung koroner. Pemicu baik berat badan atau obesitas dan pemicu penyakit diabetes melitus.

Baca Juga: Anggarkan Rp 9 Miliar, Pemko Batam Bantu 146 Masjid dan Musala Selama Ramadan

“Begitu juga mengkonsumsi makanan yang bersantan atau berlemak tinggi secara berlebihan dapat sebabkan penyakit jantung koroner, penyakit stroke, obesitas, diabetes dan gangguan pencernaan seperti kembung, mual dan sakit perut, ” terang Didi.

Kandinkes Batam menambahkan, mengkonsumsi makanan minuman yang berpengawet dapat menyebabkan perubahan pada anak-anak (hiperaktif), kerusakan jantung dan pembulu darah, pemicu kanker dan dapat menjadi pemicu dari asma.

“Himbauan kami untuk menghindari makanan berpengawet dan mengandung pemanis buatan ini, ” pungkas Didi.(*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update