Minggu, 22 September 2024

Dinsos Batam Terapkan Sistem Baru Atasi PMKS

Berita Terkait

spot_img
Screenshot 2019 12 18 22 32 33 00.png
Ilustrasi manusia silver yang diamankan petugas. (Dok Antara)

batampos – Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) Kota Batam meluncurkan tiga sistem inovatif untuk menangani masalah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di wilayahnya.

Kepala Dinsos-PM Batam, Leo Putra, mengungkapkan bahwa sistem yang diperkenalkan meliputi sistem kesejahteraan sosial, sistem penanganan PMKS, dan sistem pembinaan PMKS.



Menurut Leo, ketiga sistem ini dirancang untuk menangani persoalan dari hulu ke hilir dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Batam secara keseluruhan.

“Sistem kesejahteraan sosial bertujuan untuk mengoptimalkan musyawarah kelurahan agar data yang dikumpulkan lebih valid,” jelas Leo, Senin (19/8).

Baca Juga: BMKG Ingatkan Warga di Pesisir Kepri Waspadai Potensi Banjir Rob

Selain itu, Dinsos Batam juga telah membentuk tim reaksi cepat yang siap siaga 24 jam. Tim ini bertugas menerima aduan masyarakat, melakukan penjangkauan, dan melakukan razia patroli untuk menekan masalah sosial di jalanan.

“Patroli rutin dilakukan untuk membatasi ruang gerak PMKS, meskipun kami menyadari tantangan kucing-kucingan di lapangan,” tambah Leo.

Dengan upaya ini, Dinsos Batam berharap dapat lebih efektif dalam mengatasi masalah PMKS dan meningkatkan kualitas hidup di kota tersebut.

Pantauan Batam Pos, di beberapa jalan masih kerap ditemukan PMKS. Diantaranya di Simpang Sungai Harapan, Simpang Kepri Mall, Simpang Gelael, Batamcenter dan lain sebagainya.

Baca Juga: Ada 13.892 Loker di Batam Sepanjang 2024, 12.399 Pencaker Sudah Bekerja

Mereka sering kali ditemui memakai kostum badut, manusia silver maupun menggunakan peralatan musik ala kadarnya.

Di Persimpangan Sungai Harapan, Sekupang misalnya pengamen dan gelandangan ini hampir setiap hari ditemukan di lokasi tersebut. Padahal sudah sering juga PMKS ditangkap petugas Dinas Sosial, namun tetap tak membuat mereka jera.

“Ada juga yang bawa anak yang masih kecil. Saya lihatnya kasihan anak seumuran itu sudah dibawa ke jalan,” ujar Ali warga Batamkota.

Penyandang masalah kesejahteraan sosial ini kerap main kucing-kucingan dengan petugas. Kebutuhan hidup selalu menjadi alasan mereka nekat turun ke jalan. Selain itu bekerja seperti ini menjadi pilihan hidup dalam memenuhi kebutuhan keluarga. (*)

 

Reporter: Azis Maulana

spot_img

Update